Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belanja Modal Tak Cukup, Surya Toto (TOTO) Konversi Utang Rp100 Miliar

Perusahaan telah melakukan konversi utang menjadi modal disetor (debt-to-equity swap) dengan perusahaan asosiasi PT Surya Graha Pertiwi (SGP) senilai Rp100 miliar.
Kloset duduk buatan PT Surya Toto Indonesia Tbk./Surya Toto
Kloset duduk buatan PT Surya Toto Indonesia Tbk./Surya Toto

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sanitasi PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) mengumumkan telah melakukan konversi utang menjadi modal disetor (debt-to-equity swap) dengan perusahaan asosiasi PT Surya Graha Pertiwi (SGP) senilai Rp100 miliar.

Berdasarkan keterangan perseroan di laman keterbukaan informasi BEI, Rabu (17/6/2020), alasan dan pertimbangan perseroan melakukan transaksi afiliasi dengan perusahaan yang bergerak properti tersebut dikarenakan belanja modal untuk gedung atau showroom yang dikelola oleh SGP tidak cukup.

“Modal yang disiapkan pertama kali senilai Rp500 miliar, sedangkan nilai buku gedung/showroom per 31 Desember 2019 mencapai Rp665 miliar, sehingga timbul utang kepada pemegang saham,” tulis manajemen.

Berdasarkan keterangan surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan Setia Budi Purwadi tersebut, perseroan juga menimbang transaksi tersebut memiliki tiga manfaat dan keuntungan.

Pertama, bunga dari utang kepada pemegang saham mempengaruhi arus kas operasional atau modal kerja SGP. Jika utang dinaikan menjadi modal, maka SGP tidak perlu membayar bunga.

Kedua, mengurangi transaksi pihak afiliasi atau transaksi pinjam meminjam dan juga pembayaran bunga dan ketiga, SGP bisa lebih cepat membagi dividen kepada pemegang saham SGP, salah satunya adalah perseroan.

Nilai transaksi Rp100 miliar adalah setara dengan 5,2  persen dari total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik perseroan hingga akhir periode tahun lalu sehingga perseroan menyatakan tidak memerlukan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Untuk diketahui, total ekuitas emiten berkode saham TOTO adalah sebesar Rp1,92 triliun, sedang total liabilitasnya mencapai Rp994,2 miliar hingga akhir 2019.

Sementara itu, total aset perseroan hanya meningkat tipis 0,74 persen secara tahunan menjadi Rp2,92 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper