Bisnis.com, JAKARTA – Emiten sektor sanitasi, PT Surya Toto Indonesia Tbk. (TOTO) menyatakan pihaknya merasakan dampak akibat dari tekanan dan perlambatan ekonomi regional dan global.
Dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, manajemen Toto menyatakan turunnya permintaan pasar lokal dan ekspor terlebih dengan adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat perseroan terpaksa mengurangi 1 lini produksi saniter untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar.
Dengan berkurangnya jumlah produk yang diproduksi, Cost of Goods Manufacture atau Harga Pokok Produksi (HPP) perseroan meningkat. Padahal, upah karyawan dan overhead atau kebutuhan tambahan tidak dapat diturunkan.
"Dengan naiknya cost of manufactured, maka cost of good sold otomatis juga menjadi tinggi, sehingga laba kotor menjadi turun dan pada akhirnya laba bersih juga berkurang," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Rabu (25/3/2020).
Berdasarkan surat yang ditandatangani Direktur Setia Budi Purwadi tersebut, perseroan melakukan upaya mitigasi dengan mengurangi lembur karyawan produksi dan karyawan non produksi, sesuai dengan kebutuhan serta melakukan penghematan biaya operasional perseroan pada semua lini.
Selanjutnya, perseroan juga akan melakukan negosiasi kepada pembeli luar negeri untuk meningkatkan penjualan ekspor. Pun, bila permintaan meningkat, perseroan juga berusaha melakukan perawatan atas mesin-mesin produksi agar tetap dalam keadaan prima dan siap pakai.
Baca Juga
Terakhir, perseroan menyatakan kondisi keuangannya dalam kondisi sehat dan mampu membiayai kegiatan operasional serta membayar kewajiban sesuai dengan jadwal.