Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan Selasa (16/6/2020), setelah data menunjukkan penjualan ritel melonjak. Penguatan itu menambah optimisme atas rebound ekonomi.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 3,05 persen atau 785,22 poin ke level 26.548,38, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,34 persen ke level 3.138,44 dan indeks Nasdaq Composite menguat 2,37 persen.
Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel melonjak 17,7 persen pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya, lonjakan terbesar sejak tahun 1992. Perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan kenaikan 8,4 persen di bulan Mei.
"Ini adalah indikator lain bahwa pemulihan ekonomi berpola V lebih besar kemungkinan untuk terjadi daripada yang kita duga," kata Direktur Pelaksana analis investasi di E*Trade Financial, Mike Loewengart, seperti dikutip Bloomberg.
Stimulus pemerintah telah menjadi fitur utama dari reli saham global, meskipun tingkat pengangguran meningkat dan tanda-tanda bahwa gelombang kedua virus sudah mulai muncul.
Pemerintahan Trump sedang mempersiapkan proposal stimulus infrastruktur senilai hampir US$1 triliun sebagai bagian dari upayanya untuk memacu perekonomian. The Fed memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah. Pembelian obligasi ini akan dilakukan melalui program Secondary Market Corporate Credit Facility.
Baca Juga
“Jumlah dan kecepatan ekspansi neraca The Fed akan menjadi bantalan untuk pasar modal dunia,” ujar Stephen Gallo, Head of European FX Strategy di BMO Capital Markets.