Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Data Ritel Positif, Wall Street Menguat di Awal Perdagangan

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 3,05 persen atau 785,22 poin ke level 26.548,38, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,34 persen ke level 3.138,44 dan indeks Nasdaq Composite menguat 2,37 persen
Aprianto Cahyo Nugroho
Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com 16 Juni 2020  |  21:32 WIB
Data Ritel Positif, Wall Street Menguat di Awal Perdagangan
Wallstreet - Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat pada awal perdagangan Selasa (16/6/2020), setelah data menunjukkan penjualan ritel melonjak. Penguatan itu menambah optimisme atas rebound ekonomi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average menguat 3,05 persen atau 785,22 poin ke level 26.548,38, sedangkan indeks S&P 500 menguat 2,34 persen ke level 3.138,44 dan indeks Nasdaq Composite menguat 2,37 persen.

Departemen Perdagangan AS mencatat penjualan ritel melonjak 17,7 persen pada Mei dibandingkan bulan sebelumnya, lonjakan terbesar sejak tahun 1992. Perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom memperkirakan kenaikan 8,4 persen di bulan Mei.

"Ini adalah indikator lain bahwa pemulihan ekonomi berpola V lebih besar kemungkinan untuk terjadi daripada yang kita duga," kata Direktur Pelaksana analis investasi di E*Trade Financial, Mike Loewengart, seperti dikutip Bloomberg.

Stimulus pemerintah telah menjadi fitur utama dari reli saham global, meskipun tingkat pengangguran meningkat dan tanda-tanda bahwa gelombang kedua virus sudah mulai muncul.

Pemerintahan Trump sedang mempersiapkan proposal stimulus infrastruktur senilai hampir US$1 triliun sebagai bagian dari upayanya untuk memacu perekonomian. The Fed memutuskan untuk membeli obligasi korporasi secara terpisah. Pembelian obligasi ini akan dilakukan melalui program Secondary Market Corporate Credit Facility.

“Jumlah dan kecepatan ekspansi neraca The Fed akan menjadi bantalan untuk pasar modal dunia,” ujar Stephen Gallo, Head of European FX Strategy di BMO Capital Markets.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

wallstreet bursa as bursa amerika
Editor : Mia Chitra Dinisari

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top