Investor Tunggu Kepastian Kesepakatan Perdagangan, Wall Street Menguat Tipis

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat menguat tipis pada perdagangan Kamis (5/12/2019) karena investor menunggu berita konkret mengenai kesepakatan perdagangan sementara antara Amerika Serikat dan China sebelum putaran tarif baru yang dijadwalkan akan dimulai pada Desember. 15.

Saham-saham teknologi memimpin ketiga indeks utama AS itam mengikuti pernyataan optimis dari Presiden Donald Trump dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin bahwa negosiasi perdagangan AS-China berada "di jalur" dan "berjalan dengan baik."

Pasar telah digerogoti dalam beberapa hari terakhir oleh laporan yang saling bertentangan tentang apakah dua ekonomi terbesar di dunia akan dapat mencapai kesepakatan "fase pertama" sebelum 15 Desember.

"Investor berusaha untuk mengkalibrasi berbagai hal," kata Matthew Keator, managing partner di Keator Group, seperti dikutip Reuters.

"Pasar akan beralih naik dan turun sampai kita melihat apa yang terjadi pada 15 Desember untuk mendapatkan semacam kejelasan," lanjutnya.

Pelaku pasar tampak mengabaikan drama yang sedang berlangsung di Washington saat Dewan Perwakilan AS bersiap untuk menyusun pasal tentang pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump.

"Pasar menjadi sedikit peka terhadap keberpihakan yang sedang terjadi," kata Keator, seraya menambahkan bahwa "ketidakpastian bukanlah sesuatu yang dinikmati pasar."

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 28,01 poin atau 0,1 persen ke level 27.677,79, sedangkan indeks S&P 500 naik 4,67 poin atau 0,15 persen ke 3.117,43 dan Nasdaq Composite menguat 4,03 poin atau 0,05 persen ke 8.570,70.

Dari 11 sektor utama dalam S&P 500, delapan sektor ditutup menguat. Sektor bahan baku menjadi pendorong terbesar, sedangkan sektor energi mengalami penurunan persentase terbesar.

Nike Inc naik 2,2 persen setelah Goldman Sachs meningkatkan peringkat saham pembuat pakaian olahraga ini menjadi "beli" dari "netral."

Di sisi lain, saham Kroger Co turun 3,0 persen setelah rantai supermarket kehilangan estimasi pendapatan Wall Street, dirugikan oleh persaingan ketat dari Walmart Inc dan Amazon.com Inc.

Pergerakan bursa saham Amerika Serikat