Bisnis.com, JAKARTA -- Geliat pasar saham diyakini akan menunjukkan tren positif selama masa normal baru (new normal) ini.
Pengamat Bursa dan Direktur CSA Institute Aria Santoso mengatakan memasuki normal baru, penting selalu menyediakan dana untuk membeli saham secara bertahap pada emiten yang punya prospek bagus. Apalagi ketika harga saham emiten itu ditawarkan dengan harga murah.
Dia menjelaskan pandemi merupakan suatu bencana global. Namun panic selling membuat ada tekanan berlebihan di pasar.
"Sehingga banyak harga saham menurun dalam termasuk saham perusahaan yang bagus," ujar Aria kepada Bisnis beberapa waktu yang lalu.
Aria memperkirakan kinerja saham akan membaik sejalan dengan pemulihan bertahap di berbagai sektor bisnis. Kondisi ini akan menjadi peluang bagi para investor untuk membeli pada harga yang murah.
Dia juga mengimbau bagi para investor sebaiknya memilih saham dari emiten berharga murah yang saat ini diperdagangkan.
"Tentunya perlu diwaspadai juga sentimen laporan keuangan di kuartal II/2020 yang kemungkinan mencatatkan pelemahan," pungkasnya.
Normal baru untuk memulihkan pasar secara bertahap pun tetap harus dipantau sesuai perkembangan yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Apalagi proses transisi ini diperkirakan bisa berjalan mulus karena persiapan dari berbagai penanganan sudah cukup baik.
"Selama tidak ada new epicentrum ataupun gelombang kedua, maka kondisi bisa diperkirakan cukup terkendali," sambungnya.