Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penguatan Baht Dapat Ganggu Pemulihan Ekonomi Thailand, Kok Bisa?

Bank Sentral Thailand telah mengungkapkan, apresiasi nilai baht secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada perekonomian Negeri Gajah Putih tersebut. Mereka pun telah menyiapkan sejumlah langkah intevensi guna menahan laju baht yang juga dapat semakin menggoyahkan perekonomian negara.
Ilustrasi baht Thailand (Bloomberg)
Ilustrasi baht Thailand (Bloomberg)

Bisnis.com, JAKARTA – Tren penguatan nilai mata uang Baht Thailand yang tidak diintervensi berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap perekonomian yang tengah memulihkan diri dari pandemi virus corona.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (11/6/2020), nilai Baht naik 0,6 persen ke angka 30,967 per dollar AS hingga 11.33 waktu Bangkok, Thailand. Sementara saham Thailand tergelincir 0,7 persen sebelum berhasil memperkecil penurunan di angka 0,4 persen.

Sementara itu, sejak awal 2020, nilai Baht telah menguat 1,1 persen terhadap dollar AS. Penguatan ini merupakan yang terbesar sejak Juni 2019 dan telah menembus level rerata resisten 200 hari mata uang ini. Secara teknikal, pola ini akan meningkatkan risiko masuknya aliran modal spekulatif.

Selain itu, Bank Sentral Thailand telah mengungkapkan, apresiasi nilai baht secara terus-menerus dapat berdampak negatif pada perekonomian Negeri Gajah Putih tersebut. Mereka pun telah menyiapkan sejumlah langkah intevensi guna menahan laju baht yang juga dapat semakin menggoyahkan perekonomian negara.

Sementara itu, Menteri Keuangan Thailand Uttama Savanayana mengatakan, bank sentral Thailand bertanggung jawab atas pergerakan nilai mata uang. Ia juga mengatakan, seharusnya pergerakan nilai mata uang sejalan dengan pemulihan ekonomi.

Macro Strategist DBS Bank Ltd. Singapore, Chang Wei Liang mengatakan, tren penguatan baht didukung oleh sentimen dovish dari bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed). Selain itu, pelaku pasar juga mengharapkan nilai baht akan mengejar nilai mata uang di wilayah Asia lainnya, seperti rupiah.

“Laporan terkait pemberlakuan fase keempat pembukaan lockdown di Thailand juga semakin memperkuat sentimen positif terhadap mata uang baht. Ini merupakan tanda-tanda bahwa kegiatan perekonomian dapat kembali normal dalam waktu dekat,”jelasnya.

Perekonomian Thailand yang bergantung pada sektor pariwisata dan perdagangan cukup terpukul dengan adanya pandemi virus corona. Pemerintah setempat memperkirakan pertumbuhan ekonomi Thailand akan terkontraksi hingga 6 persen pada tahun ini. Selain itu, perekonomian Thailand juga amat sensitif terhadap penguatan nilai mata uang yang dapat menurunkan daya saing.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Sumber : bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper