Bisnis.com, JAKARTA – Setelah sempat tertinggal dari mata uang lainnya di Asia hampir sepanjang tahun ini, baht Thailand rebound tajam bahkan mengungguli performa mata uang lain di kawasan tersebut.
Nilai tukar baht telah menguat hampir 1,5 persen terhadap dolar AS pada Mei setelah ambrol lebih dari 7 persen sepanjang empat bulan pertama tahun 2020.
Apa katalisnya? Para pedagang bertaruh ekonomi Thailand yang bergantung pada pariwisata akan pulih dengan cepat dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi virus corona (Covid-19) ketika aktivitas perekonomian mulai dibuka kembali.
“Ketersediaan vaksin yang lebih cepat akan membawa pemulihan yang lebih cepat dalam industri seperti ritel dan pariwisata, dan karena mata uang seperti itu yang lebih bergantung pada sektor-sektor ini dapat lebih meresponsnya,” ujar Frances Cheung, kepala strategi makro Asia di Westpac Banking Corp., dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/5/2020).
Yanxi Tan, ahli strategi valuta asing di Malayan Banking Bhd. meramal nilai tukar baht akan menguat menjadi level 31,7 per dolar AS pada akhir tahun seiring dengan menghilangnya pandemi virus tersebut.
Pada Selasa (19/5/2020), kurs baht terapresiasi 0,5 persen ke level 31,872 per dolar AS, didukung sentimen tanda-tanda progres dalam pengembangan vaksin antivirus corona.
Baca Juga
Kendati demikian, rebound baht dapat terbatas setelah pemerintah memperingatkan ekonomi dapat terkontraksi sebanyak 6 persen tahun ini akibat pandemi corona.
Di sisi lain, sejumlah analis mengatakan relaksasi pembatasan di Negeri Gajah Putih akan dapat meningkatkan kepercayaan investor.
Pemerintah Thailand telah mengizinkan mal-mal untuk memulai kembali bisnisnya sebagai bagian dari pengurangan langkah lockdown secara bertahap, meskipun masih memberlakukan keadaan darurat hingga Mei.
“Thailand telah berhasil mengatasi wabah virus Corona, dengan secara bertahap membuka kembali bisnis dan mengurangi pembatasan,” tutur Chang Wei Liang, ahli strategi makro di DBS Bank Ltd., Singapura.
“Hal ini telah memberikan kepercayaan kepada investor bahwa pariwisata dapat pulih seiring berjalannya waktu dan pada akhirnya akan menopang nilai tukar baht,” jelasnya.