Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengklarifikasi kesalahan penulisan dividen tunai PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) untuk tahun buku 2019.
Dalam keterangan resmi yang dipublikasi di laman resminya pada Kamis (4/6/2020), KSEI menegaskan bahwa ADRO tidak melakukan revisi atau perubahan atas besarnya dividen yang akan dibayarkan.
KSEI menginformasikan revisi besarnya rasio dividen karena terdapat informasi yang tidak sesuai disampaikan sebelumnya melalui pengumuman KSEI No. KSEI-10053/JKU/0520 28 Mei 2020.
“Sesuai informasi PT Adaro Energy Tbk bahwa besarnya dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar US$0,00313 (nol koma nol nol tiga satu tiga USD) per-saham,” tulis Kustodian Sentral Efek Indonesia dalam keterangan resminya, Kamis (4/6/2020).
Sebelumnya, pada Rabu (3/6/2020), KSEI memberikan pengumuman bahwa dividen tunai per saham ADRO direvisi menjadi US$0,00313 per saham daripada sebelumnya US$ 0,00782 per saham.
Padahal, menurut hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) ADRO pada 20 Mei 2020 total dividen tunai untuk tahun buku 2019 adalah US$ 0,00782 per saham.
Baca Juga
Angka US$0,00313 per saham merupakan sisa besaran dividen yang akan dibayarkan ADRO, mengingat emiten milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir itu telah membayarkan dividen interim US$ 0,00469 per saham pada 15 Januari 2020.
Adapun, pembagian dividen tunai akan dilakukan dalam mata uang rupiah dengan mengacu kurs tengah Bank Indonesia pada recording date 5 Juni 2020 dan pembayaran dividen tunai akan dilaksanakan pada 19 Juni 2020.