Bisnis.com, JAKARTA — PT Adaro Energy Tbk. pembagian dividen tunai US$250 juta tau 62 persen dari laba bersih periode 2019 kepada para pemegang saham.
Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) Rabu (20/5/2020), para pemegang saham emiten bersandi ADRO itu menyetujui penggunaan laba bersih senilai US$404 juta pada 2019. Penggunaan 62 persen atau sekitar US$250 juta digunakan untuk membayar dividen tunai.
Dengan asumsi kurs tengah Bank Indonesia (BI) Rabu (20/5/2020 Rp14.785 per dolar Amerika Serikat (AS), ADRO membagikan dividen tunai senilai Rp3,69 triliun kepada pemegang saham.
Jumlah itu terbagi menjadi IS$150 juta dividen tunai interim yang dibayarkan pada Januari 2020 dan sisanya US$100 juta sebagai bentuk dividen tunai final.
Adapun, perseroan mengalokasikan US$150,5 juta sebagai laga ditahan dan US$3,5 juta sebagai dana cadangan.
Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan perseroan mencapai kinerja yang solid pada tahun lalu berkat keunggulan operasional dan pengendalian biaya berkelanjutan.
Baca Juga
“Kami menjaga komitmen untuk membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham, yang berjumlah US$250 juta untuk 2019. Kami akan terus berfokus untuk meningkatkan keunggulan operasional, pengendalian biaya, dan efisiensi karena kami perkirakan kondisi pasar batu bara akan tetap sulit pada 2020 yang diperburuk oleh pandemi global,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (20/5/2020).
Sebagai catatan, ADRO melaporkan laba periode berjalan US$435 juta pada periode 2019. Realisasi itu turun 9 persen dari US$478 juta per akhir Desember 2018.
Pada 2018, perseroan membagikan total dividen US$200 juta atau setara dengan 47,8 persen dari laba bersih 2018. Nilai itu mencerminkan dividen yield 4,2 persen.
Seperti diketahui, ADRO merupakan salah satu emiten konstituen IDX High Dividend 20. Indeks itu beranggotakan 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.