Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan rencana pembentukan holding BUMN Rumah Sakit masih dalam tahap penyusunan.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan bahwa pemerintah masih menyusun detail rencana pembentukan holding yang menyangkut struktur perusahaan, termasuk struktur permodalannya.
“Ini lagi disusun semua, lagi dibuat semua, strukturnya akan seperti apa. Struktur modalnya juga ini, nanti masing-masing yang menyetorkan RS-nya [rumah sakit] akan punya saham di situ,” katanya, Selasa (2/6/2020).
Dia mengatakan bahwa induk Holding BUMN Rumah Sakit akan dipegang oleh PT Pertamina Bina Medika atau Pertamedika-IHC. Adapun, penghitungan kepemilikan akan didasarkan pada kepemilikan aset tiap-tiap RS yang tergabung di dalamnya.
Nantinya, imbuh Arya, IHC akan dimiliki oleh BUMN yang rumah sakitnya masuk ke dalam holding. Saat ini, proses ini masih dalam tahap penghitungan valuasi aset.
“Contohnya, nanti Bukit Asam akan ikut di sana sebagai pemilik saham. IHC itu masing-masing perusahaan punya saham di situ [IHC],” katanya.
Baca Juga
Pada awal tahun ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pembentukan holding BUMN Rumah Sakit ini akan terdiri dari beberapa fase konsolidasi.
Tahapan konsolidasi terakhir akan mensinergikan 64 jaringan RS milik perusahaan BUMN. Adapun, untuk tahapann pertama ditargetkan rampung pada Juni dengan mengkonsolidasikan Pertamedika dengan RS Pelni.
Erick mengatakan holding ini berpotensi memiliki pendapatan Rp5,6 triliun dan earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) Rp510 miliar. Ke depannya, pendapatan holding ini ditargetkan sedikitnya Rp8 triliun.