Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk. membukukan prapenjualan atau marketing sales sebesar Rp703 miliar pada kuartal I/2020. Jumlah tersebut setara dengan 28 persen dari target prapenjualan sepanjang 2020 sebanyak Rp2,5 triliun.
Target prapenjualan emiten berkode saham LPKR itu sama dengan tahun lalu. Pada 2019, LPKR mencetak prapenjualan Rp1,85 triliun atau 74 persen dari target.yang ditetapkan.
Meski demikian, John Riady Chief Executive Officer Lippo Karawaci mengatakan pada kuartal keempat tahun lalu perseroan menunjukkan kemajuan dalam rencana transformasi bisnis.
"Pra Penjualan pada kuartal keempat 2019 merupakan pra penjualan kuartal tertinggi dan penawaran umum terbatas secara signifikan telah meningkatkan posisi kas dan setara kas kami untuk mengatasi krisis yang diciptakan oleh Covid-19 serta membangun fondasi untuk bangkit kembali pasca COVID-19," katanya dalam siaran resmi pada Jumat (29/5).
Menurut John, LPKR telah memperkuat posisi kas dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp4,69 triliun pada 2019 dibandingkan dengan Rp1,82 triliun pada akhir tahun 2018.
Pada 2019, LPKR melaporkan total utang sebesar Rp12,25 triliun menurun sebesar Rp2,62 triliun dari tahun sebelumnya. Hal itu menyebabkan rasio utang bersih terhadap ekuitas meningkat secara signifikan menjadi 0,22 kali pada 2019 dibandingkan dengan 0,53 kali pada akhir tahun 2018.
Baca Juga
"Perusahaan berencana untuk memanfaatkan peluang untuk mendiversifikasi utang dari US$, dengan lebih banyak utang dalam mata uang rupiah karena saat ini utang berdenominasi US$ sebesar 92 persen dari total utang," imbuhnya.
Selain itu, LPKR juga baru saja merekrut Tevilyan Yudhistira sebagai Chief Financial Officer. John mengatakan Yudhis akan bertanggung jawab atas fungsi Keuangan dan Tata Kelola Perusahaan, serta membawa pengalaman kerja lebih dari dua dekade.