Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jual 10 Persen Saham Amman, Medco (MEDC) Kantongi US$200 Juta Awal 2021

Anthony R. Mathias, Direktur Perencanaan & Keuangan/Direktur Independen Medco Energi Internasional mengatakan bahwa pada 3 Februari 2020, perseroan telah menjual 10 persen saham entitas anak usahanya, PT Amman Mineral Internasional (AMI), dengan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Sumber Mineral Citra Nusantara (SMCN).
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa - Dok. SKK Migas
Penampakan proyek pengembangan Lapangan gas Buntal-5 oleh Medco E&P Natuna Ltd. Istimewa - Dok. SKK Migas

Bisnis.com, JAKARTA - PT Medco Energi Internasional Tbk. gencar melakukan rasionalisasi portofolio aset sebagai salah satu strategi perseroan menjaga neraca keuangan tetap sehat.

Belum lama ini, di tengah banyaknya emiten berlomba-lomba investasi di aset tambang emas seiring dengan harga komoditasnya yang terus naik, emiten berkode saham MEDC ini justru mendivestasikan aset tambang logamnya.

Anthony R. Mathias, Direktur Perencanaan & Keuangan/Direktur Independen Medco Energi Internasional mengatakan bahwa pada 3 Februari 2020, perseroan telah menjual 10 persen saham entitas anak usahanya, PT Amman Mineral Internasional (AMI), dengan menandatangani perjanjian jual beli dengan PT Sumber Mineral Citra Nusantara (SMCN).

Untuk diketahui, PT AMI memiliki pengendalian langsung atas 82,2 persen kepemilikan atas PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Adapun, AMNT mengoperasikan tambang tembaga dan emas Batu Hijau di Kepulauan Sumbawa dan memiliki akses terhadap beberapa prospek eksplorasi dan temuan cadangan yang besar di Elang.

Per 31 Desember 2019, total kepemilikan perseroan terhadap saham PT AMI adalah sebesar 39,35 persen.

“Perjanjian itu senilai US$200 juta yang akan diterima perseroan sepenuhnya paling lambat pada kuartal I/2021,” ujar Mathias saat investor update, Jumat malam (22/5/2020).

Dia menjelaskan, PT SMCN telah melakukan pembayaran uang muka atas perjanjian tersebut sebesar US$10 juta pada 7 April 2020.

Selain itu, perseroan juga menjual hak opsi kepada SMCN untuk membeli tambahan 10 persen saham dengan harga opsi US$10 juta yang dibayarkan tergantung pada waktu pelaksanaan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) PT AMNT.

Tony menjelaskan bahwa perseroan berencana akan tetap membawa PT AMNT melantai di Bursa Efek Indonesia, tetapi hingga saat ini perseroan belum memiliki kepastian terkait waktu pelaksanaan IPO mengingat kondisi market yang tengah tidak begitu kondusif.

Dengan demikian, dari aksi divestasi PT AMI tersebut perseroan berpotensi mendapatkan keuntungan sekitar US$212 juta.

Sebagai informasi, pada 2019, AMNT telah mengekstraksi cadangan tembaga sebanyak 130 Mlbs dan emas sebanyak 56 Koz. Pengembangan tahap ke-tujuh akan mulai mengekstraksi cadangan pada Juni 2020.

Di sisi lain, perseroan juga berencana melakukan rasionalisasi portfolio dengan melepaskan asetnya di Libya (Blok 47). Emiten tambang migas itu telah menyampaikan surat permintaan persetujuan atas pembukaan informasi teknis kepada beberapa pembeli potensial blok 47 kepada Pemerintah Libya.

Penyelesaian divestasi itu akan menghapus Libya dari wilayah kerja perseroan dan MEDC tidak memiliki niat untuk melanjutkan atau mencari peluang lain di Libya.

Tony mengaku hingga saat ini belum menerima proposal dari calon pembeli Blok 47 dan menjelaskan bahwa akan sulit mencari pembeli potensial di tengah pandemi Covid-19.

Adapun, rasionalisasi portofolio MEDC yang dilakukan dengan menjualan aset non-inti itu untuk memfokuskan bisnis perseroan pada minyak dan gas, listrik, serta penambangan tembaga. Peningkatan portofolio lebih lanjut akan dilakukan melalui proses divestasi aset yang cukup selektif.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper