Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil rebound meskipun bergerak tipis di zona hijau pada awal perdagangan hari ini, Senin (18/5/2020).
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG naik 0,29 persen atau 12,95 poin ke level 4.520,56 pada pukul 09.27 WIB dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (15/5/2020), IHSG ditutup di level 4.507,61 dengan penurunan tipis 0,14 persen atau 6,23 poin, koreksi hari perdagangan keempat beruntun.
Indeks sempat menyentuh level 4.525,08 dengan kenaikan 0,39 persen atau 17,47 poin pada awal perdagangan Senin (18/5). Sepanjang perdagangan pagi ini, indeks bergerak dalam kisaran sempit 4.507,61 – 4.527,97.
Tercatat 159 saham menguat, 121 saham melemah, dan 144 saham stagnan.
Sebanyak 8 dari 10 sektor dalam IHSG bergerak positif, dipimpin infrastruktur (+1,35 persen) dan pertambangan (+1,34 persen). Adapun sektor industri dasar dan perdagangan masing-masing turun 0,22 persen dan 0,3 persen.
Baca Juga
Indeks saham lainnya di Asia mayoritas ikut bergerak positif, antara lain indeks Nikkei 225 Jepang (+0,32 persen), Kospi Korea Selatan (+0,41 persen), dan S&P ASX/200 Australia (+1,43 persen).
Di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing menguat 0,29 persen dan 0,25 persen. Adapun indeks Hang Seng Hong Kong menanjak 0,22 persen pukul 9.23 WIB.
Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, IHSG diperkirakan akan bergerak flat dengan kecenderungan menguat terbatas pada perdagangan hari ini.
Pada perdagangan Jumat (15/5/2020), bursa saham di AS bergerak dengan volatilitas yang tinggi di tengah kekhawatiran kembali seputar perang dagang Amerika Serikat-China dan lesunya data ekonomi. Para investor juga masih mencermati tingginya penurunan data penjualan retail di AS.
Indeks Dow Jones ditutup naik 0,25 persen, S&P 500 naik menguat 0,39 persen, dan indeks Nasdaq berakhir menanjak 0,79 persen. Secara keseluruhan, Dow Jones dan S&P 500 melemah lebih dari persen 2 persen pekan lalu, sedangkan Nasdaq melemah 1,1 persen.
Sementara itu, data neraca perdagangan Indonesia untuk April 2020 dirilis Jumat lalu dan tercatat mengalami defisit sebesar US$350 juta, lebih rendah defisitnya dibandingkan April 2019 yang tercatat defisit sebesar US$2,5 miliar. Nilai ekspor April 2020 turun 7,02 persen yoy, sedangkan nilai impor turun 18,58 persen yoy.
“Pagi ini Nikkei dan Kospi dibuka menguat masing-masing sekitar 0,2 persen, sedangkan Dow Futures menguat 0,9 persen. Kami memperkirakan IHSG akan bergerak flat dengan kecenderungan menguat terbatas hari ini,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi riset hariannya.