Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada perdagangan Kamis (14/5/2020) mengikuti tren bursa global.
Pada pukul 09.00 WIB, indeks melemah persen 0,7 persen atau 31,84 poin menuju 4.522. Terpantau 29 saham menguat, 104 saham melemah, dan 118 saham stagnan.
Dalam publikasi risetnya, tim analis Samuel Sekuritas Indonesia (SSI) menyampaikan sentimen Federal Reserve dapat menekan IHSG.
Chairman The Fed, Jerome Powell menyatakan bahwa penurunan suku bunga dibawah 0 persen (negative interest rate) saat ini belum menjadi opsi bagi The Fed (05/13), meskipun Powell berpandangan bahwa outlook ekonomi AS kedepan sangat tidak menentu dan memiliki risiko penurunan yang signifikan.
Sementara di sisi lain, dukungan fiskal tambahan dinilai perlu untuk menghindari risiko keterpurukan ekonomi dan membantu pemulihan ekonomi menjadi lebih kuat.
Pasar saham AS ditutup melemah pada perdagangan semalam, dengan S&P 500 turun -1.75 persen, Dow Jones turun -2.17 persen dan Nasdaq -1.55 persen, sementara yield 10Y US Treasury masih bergerak sideways di level 0.643 persen.
Baca Juga
Pergerakan sideways juga terjadi pada harga minyak mentah Brent (-1.63 persen) di level USD 29.30 per barrel. Rilis data ekonomi PDB Inggris pada 1Q20 menunjukan pertumbuhan koreksi -1.6 persen yoy (prev: +1.1 persen yoy; cons: -2.1 persen yoy) yang lebih baik dari perkiraan konsensus.
Perdagangan IHSG ditutup melemah pada hari kemarin, turun -0.75 persen ke level 4,554.4, dengan net sell investor Asing sebesar IDR 774.1 miliar. Indeks EIDO turut ditutup melemah -0.50 persen pada perdagangan semalam.
Bursa Kospi dan Nikkei pagi ini diperdagangkan melemah masing–masing -1.24 persen dan -0.82 persen.
“Kami perkirakan IHSG dapat melanjutkan koreksi pada hari ini,” papar riset.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyampaikan sentimen dari market global maupun regional masih membayangi pergerakan IHSG hingga saat ini.
“Selain itu, masih tercatatnya capital outflow sepanjang 2020 juga turut menjadi penunjang pelemahan IHSG,” imbuhnya.
Namun, di sisi lain menguatnya nilai tukar rupiah dapat menjadi penopang bagi IHSG hingga beberapa waktu mendatang. Hari ini IHSG masih berpotensi bergerak melemah dengan rentang 4.502 – 4.776.
Sejumlah saham pilihannya adalah TLKM, ASRI, BBNI, MYOR, SRIL, SMRA, UNVR.
Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang menyampaikan kekhawatiran terhadap pernyataan Kepala Federal Reserve Jerome Powell soal risiko penurunan ekonomi menekan Wall Street.
“Di sisi lain, jatuhnya harga komoditas turut memberatkan laju IHSG,” ujarnya.