Bisnis.com, JAKARTA — PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA) memperkuat lini riset dan pengembangan (R&D) produk Taro yang selama ini dikenal oleh konsumen anak-anak agar dapat menjangkau pasar kalangan dewasa.
VP Head of Marketing FKS Food Sejahtera Riza Arief Rahman menjelaskan di lini riset dan pengembangan (R&D), perseroan mendorong penciptaan produk baru berbasis formulasi dan teknologi mendukung kebutuhan konsumen.
Saat ini, paparnya, perseroan telah mengembangkan dua rasa baru. Dua rasa baru yang ditawarkan Taro dikembangkan berdasarkan riset bahwa konsumen dewasa menginginkan cita rasa yang lebih kuat dan berbeda.
"Dengan demikian kami dapat memiliki portfolio produk yang lebih sesuai untuk pasar yang lebih luas, terutama kalangan dewasa," ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (10/7/2025).
Inovasi dua rasa baru tersebut, lanjutnya supaya kalangan dewasa merasa bahwa makan Taro itu masih relevan buat mereka dan memunculkan kembali jiwa petualangan anak-anak pada masa dulu yang mungkin pernah hilang.
Adapun dua rasa baru tersebut yakni Cheesy Mexican Jalapeno, kombinasi rasa gurih keju lumer dan rasa pedas eksotis. Sementara Sambal Matah adalah wujud kekayaan kuliner lokal dari Bali yang dikombinasikan dengan keripik tempe sebagai ikon camilan khas Indonesia.
Baca Juga
AISA pada tahun ini telah mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (Capex) hingga senilai Rp100 miliar termasuk di dalamnya untuk memperkuat riset dan pengembangan (R&D).
Chief Financial Officer AISA Sukawati Wijaya mengatakan besaran nilai capex tersebut sekitar 3%–5% dari target pendapatan perusahaan tahun ini.
Dana tersebut akan difokuskan untuk peningkatan kualitas dan produktivitas produksi, pengembangan produk, serta optimalisasi praktik manufaktur yang baik (Good Manufacturing Practice/GMP) secara proporsional.
Bedasarkan laporan kinerja hingga kuartal I/2025, penjualan bersih AISA secara year on year tumbuh sebesar 4,5%. Sedangkan untuk laba bersih kuartal I/2025 dibandingkan dengan tahun 2024 tumbuh sebesar 222%, menjadi Rp34,93 miliar.