Bisnis.com, JAKARTA - Pasar saham Asia melesu pada awal perdagangan Kamis (14/5/2020) setelah pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperingatkan soal risiko ekonomi ke depan. Di sisi lain, harga minyak menguat.
Dikutip dari Bloomberg, pasar saham dibuka lebih rendah di Tokyo, Seoul, dan Sydney, sedangkan bursa berjangka AS terlihat flat. Indeks Futures S&P 500 bergerak mendatar setelah sempat jatuh ke level support sebulan terakhir 2.800 pada Rabu (13/5/2020).
Dalam pidatonya semalam, Powell memperingatkan adanya penurunan lanjutan dalam perekonomian Amerika Serikat. Powell dan segenap pejabat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) telah mengambil bermacam langkah dramatis guna melindungi ekonomi AS selama pandemi virus corona.
Mereka memangkas suku bunga acuannya menjadi hampir nol, terlibat dalam pembelian obligasi tanpa akhir, dan mulai meluncurkan program pinjaman darurat seiring dengan melonjaknya tingkat pengangguran di AS.
Sementara itu, reli ekuitas global dari posisi terendah Maret 2020 dapat terhenti pada pekan ini karena investor belum melihat adanya kepastian perekonomian ke depan. Di sisi lain, pasar memprediksi adanya penurunan suku bunga lanjutan dari The Fed, meski ide tersebut ditampik Powell.
Dari pasar komoditas, harga minyak menguat karena investor mempertimbangkan adanya penurunan persediaan dibalik kelamnya prospek permintaan. Energy Information Administration melaporkan penambahan minyak mentah terendah kilang AS sejak 2008.
EIA juga melaporkan bahwa pasokan di pusat penyimpanan utama AS di Cushing, Oklahoma, turun 3 juta barel minggu lalu.
Selain itu, diskon minyak mentah untuk pengiriman Juni relatif terhadap Juli, sebuah struktur yang dikenal sebagai contango, berada pada titik paling ketat sejak Maret, menunjukkan bahwa kekhawatiran seputar kapasitas penyimpanan yang penuh berkurang.
Berikut sejumlah data utama di pasar.
Saham
Futures pada S&P 500 datar pada 9:01 pagi di Tokyo. Indeks menurun sekitar 1,7 persen pada hari Rabu.
Indeks Topix Jepang turun 0,7 persen.
Indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,1 persen.
Indeks S & P / ASX 200 Australia kehilangan 0,3 persen.
Mata uang
Yen berada di 106,91 per dolar, naik 0,1 persen.
Yuan lepas pantai ditahan di 7,1124 per dolar.
Obligasi
Imbal hasil pada obligasi 10-tahun turun satu basis poin menjadi 0,64 persen.
Imbal hasil 10-tahun Australia turun lima basis poin menjadi 0,91 persen.
Komoditas
Minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,6 persen menjadi US$25,69 per barel.
Emas berada di US$1,718.11 per ounce, sedikit berubah.