Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. menargetkan rencana divestasi saham di sejumlah badan usaha jalan tol (BUJT) akan tuntas pada tahun ini. Dana segar dari divestasi saham di BUJT diharapkan bisa memperbaiki arus kas perseroan.
Direktur Keuangan Waskita Karya Haris Gunawan tahun ini melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR), Waskita berharap bisa melego kepemilikan saham di enam ruas tol. Dia mengakui, proses divestasi mengalami perlambatan seiring ketidakpastian akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Menurut Haris, salah satu satu BUJT yang akan dilego adalah PT Waskita Transjawa Toll Road, BUJT yang memiliki saham di tiga ruas tol. Dia menyebut sejauh ini sudah ada beberapa calon investor yang berminat mengambil alih saha WTR di WTTR.
“Ada empat kandidat [pembeli] yang kami nyatakan lolos. Tiga dari luar [negeri], satu dari lokal. Cuma karena dari Covid-19 ini jadi ada tambahan waktu sehingga target kita di September 2020 itu sudah ada bidding offer,” jelasnya kepada Bisnis, Kamis (14/5/2020).
Dia mengatakan bahwa calon investor juga tengah melakukan uji tuntas atau due diligence terhadap dua BUJT di bawah WTTR, yaitu PT Pejagan Pemalang Toll Road (Ruas Pejagan-Pemalang) dan PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol (Ruas Pasuruan-Probolinggo).
Haris mengungkapkan, pihaknya belum dapat menyampaikan estimasi dana yang didapatkan dari divestasi dua ruas itu. Haris hanya menyebut valuasi saham yang akan dilepas melampaui 1,5x nilai buku.
Baca Juga
Secara keseluruhan, Waskita Karya melalui WTR memiliki 16 konsesi jalan tol. Dari seluruh konsesi yang dimiliki, sembilan ruas di antaranya sudah beroperasi secara komersial dan tujuh ruas masih dalam pembangunan.
Tahun lalu, emiten bersandi saham WSKT itu sudah merealisasikan penjualan saham dua BUJT ke Road King Infrastructure Ltd. WSKT melepas seluruh kepemilikan saham sebesar 40 persen di PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) dan PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNKK).Transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp2,41 triliun.