Bisnis.com,JAKARTA— PT Bursa Efek Indonesia melaporkan baru ada 82 emiten yang sudah melaporkan kinerja keuangan kuartal I/2020 sampai dengan, Rabu (13/5/2020).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengungkapkan saat ini baru 370 perusahaan yang menyampaikan laporan keuangan audit periode 2019. Kondisi itu lantaran Bursa dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan relaksasi terhadap batas penyampaian laporan tahunan audit hingga Mei 2020.
Dari total emiten yang tercatat di BEI, Inarno menyebut baru 52 persen yang menyampaikan hasil kinerja audit tahun lalu. Hasilnya, kinerja 2019 masih terbilang baik karena pendapatan masih tumbuh 6,53 persen dan laba bersih 7,15 persen.
Dia menyebut dampak penyebaran pandemi Covid-19 belum terlihat dalam kinerja 2019. Menurutnya, dampak baru muncul di periode kuartal I/2020.
Saat ini, Inarno menyebut baru sekitar 82 dari total 682 emiten yang sudah menyampaikan laporan kinerja kuartal I/2020. Hasilnya, terlihat perlambatan kinerja untuk perusahaan yang tercatat di BEI.
“Baru 12 persen [yang menyampaikan laporan keuangan kuartal I/2020] dan itu menunjukkan slow down terhadap emiten kita. Pendapatan turun sekitar 1 persen dan laba bersih turun 23 persen,” jelasnya dalam Seminar Online bersama Danareksa Sekuritas, Rabu (13/5/2020).
Baca Juga
Kendati demikian, Inarno mengatakan saat ini merupakan momentum yang baik bagi investor untuk masuk ke pasar modal karena menjelang periode rapat umum pemegang saham (RUPS) serta laporan keuangan. Menurutnya, investor dapat melihat data historis dividen yang akan diberikan oleh emiten.
“Peluang selalu ada terutama saat-saat sekarang ini adalah saat yang ditunggu oleh berbagai investor baik institusi maupun ritel memasuki musim laporan keuangan. Investor dapat melihat sektor mana yang menarik dan bisa juga melihat historis dividen yang akan diberikan dari tahun ke tahun,” ujarnya.