Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana IPO Tetap Marak di Saat Pandemi Covid-19, Ini Kata Bos BEI

er 8 Mei 2020 sudah ada 18 perusahaan yang siap go public
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (tengah) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna (kanan) dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Risa E. Rustam memberikan keterangan pada paparan publik perusahaan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi (tengah) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna (kanan) dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Risa E. Rustam memberikan keterangan pada paparan publik perusahaan di Jakarta, Rabu (26/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

BIsnis.com, JAKARTA —Pilihan menggalang dana lewat  penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada masa pandemi Covid-19 disebut tetap menarik. Bagi perusahaan yang ingin menjadi emiten, disarankan untuk memulai prosesnya dari sekarang.

Bursa Efek Indonesia mengumumkan sudah ada 18 perusahaan yang siap go public dalam pipeline penawaran umum saham perdana per 8 Mei 2020.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menjelaskan bahwa minat perusahaan untuk IPO pada masa pandemi Covid-19 belum surut. Per 13 Mei 2020, sudah terdapat 27 emiten anyar yang tercatat di bursa.

“Alhamdulillah saat ini IPO berjalan cukup bagus, sudah ada 27 yang go public dan masih ada 18 di pipeline,” katanya dalam Seminar Online bersama Danareksa Sekuritas, Rabu (13/5/2020).

Inarno menilai pilihan untuk IPO akan selalu tetap menarik untuk mendapatkan pendanaan bagi korporasi. Pihak bursa pun telah menyediakan persiapan IPO secara virtual baik untuk proses persiapan maupun kelas dan one-on-one meeting dengan calon emiten.

Ketika ditanya tepat atau tidak melakukan IPO saat masa pandemi Covid-19, Inarno yakin bahwa persiapannya bisa dimulai dari sekarang dan tidak menunggu sampai pandemi berakhir.

“Tetap saja mempersiapkannya dari sekarang, jangan menunggu pandemi berakhir karena terlambat momennya. Memungkinkan sekali untuk dilaksanakan mulai saat ini,” tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur CSA Institute Aria Santoso menyebut pilihan pendanaan dari pasar modal telah menjadi alternatif bagi perusahaan untuk menambah pundi-pundi rupiah selain dari pinjaman bank. 

Pasalnya, dengan menggalang dana investor di pasar modal dan menjadi perusahaan tercatat, emiten terhindar dari beban bunga bank.

Kendati demikian, penggalangan dana di pasar modal bukan tanpa tantangan. Aria menunjukkan kesiapan manajemen calon emiten dari sisi transparansi dan prosedur administrasi harus benar-benar diperhatikan sebelum melenggang di lantai bursa.

“Bagi yang usahanya sudah berjalan baik,  tentunya tidak terlalu sulit untuk masuk ke dalam pasar modal [lewat IPO],” ujarnya. 

Sementara dari sisi investor, dirinya menyebut kepercayaan pasar masih agak terganggu setelah munculnya stigma pengelolaan manajer investasi yang kurang baik pada akhir tahun lalu. Sisi regulasi untuk prosedural dan pengawasan dari para pembuat kebijakan pun diharapkan mampu memperbaiki hal tersebut.

Berdasarkan data BEI, jumlah investor saham tercatat tumbuh sebesar 7 persen menjadi 1,17 juta investor per 8 Mei 2020 secara year-to-date. Adapun pada akhir tahun lalu tercatat jumlah investor saham sebesar 1,10 juta.

“Dari sisi total investor, baik saham, reksa dana, dan surat utang itu masih terlihat pertumbuhan yang cukup bagus sebesar 11 persen,” jelas Inarno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper