Harga Emas Tinggalkan Level US$1.700 Tertekan Dolar AS, Ini Saran untuk Investor

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas turun dari level tertinggi dalam hampir dua minggu karena tumbuhnya kembali harapan investor bahwa ekonomi akan dibuka kembali setelah lockdown dan penguatan dolar AS.

Tim riset Valbury Asia Futures mengungkapkan harga emas melesu akibat kembalinya harapan investor bahwa ekonomi akan dibuka kembali setelah lockdown. Namun, sinyal stimulus dari bank sentral yang berkelanjutan membuat emas berada di jalur kenaikan mingguan.

"Harga turun karena penguatan USD didorong oleh kekhawatiran atas gelombang kedua infeksi virus corona. Level support 1.687, sedangkan level resistan 1.709,55," paparnya dalam publikasi riset, Selasa (12/5/2020).

Pada perdagangan Selasa (12/5/2020) pukul 7.39 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,11 persen atau 1,87 poin menjadi US$1.696,06 per troy ounce. Adapun, emas Comex kontrak Juni 2020 menurun 0,24 persen atau 4 poin menjadi US$1.694 per troy ounce.

Sementara itu, dalam waktu yang sama indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap sejumlah mata uang utama naik 0,16 persen ke level 100,401.

Berikut analisis harga emas Selasa (12/5/2020) menurut Valbury Asia Futures.

Resistan : 1.709,53; 1.722.03; 1.731,98
Support : 1.687,08; 1.677,13; 1.664,63

Rekomendasi
Sell : 1.698
Stop Loss : 1.704
Target Harga : 1.690; 1.686.

Sementara itu, mengikuti harga emas global, harga emas di dalam negeri juga mengalami penurunan. Terkini, harga emas Antam di Pegadaian berkurang Rp7.000 per gram, sedangkan emas UBS turun Rp8.000 per gram.

Berikut daftar harga jual emas batangan di Pegadaian hari ini, Selasa (11/5/2020):