Bisnis.com,JAKARTA — Hari raya Idulfitri masih dua pekan lagi. Namu, para investor saham sudah bisa tersenyum karena tunjangan hari raya (THR) berupa pembagian dividen bisa cair sebelum hari raya tiba.
Pembayaran dividen diharapkan menjadi pemanis untuk memacu laju pasar modal dalam negeri yang sempat tertatih akibat efek virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, belasan emiten siap melakukan pembayaran dividen tunai dengan total sekitar Rp16,94 triliun hingga menjelang Lebaran 2020.
Sebanyak 15 emiten yang dijadwalkan melakukan pembayaran dividen tunai pada rentang 8 Mei 2020 hingga 20 Mei 2020. Belasan emiten itu mayoritas akan membagikan sebagian dari keuntungan yang diperoleh pada 2019 kepada pemegang saham.
Kucuran dividen terbilang besar akan dibagikan oleh PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA). Emiten perbankan swasta milik Grup Djarum itu dijadwalkan akan membayarkan Rp455 per lembar kepada pemegang saham atau dengan total senilai Rp11,21 triliun pada 11 Mei 2020.
PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) juga dijadwalkan akan membagikan dividen dengan total Rp1,39 triliun untuk periode tahun buku 2019. Perseroan akan membayarkan dividen tunai Rp55,39 per lembar kepada pemegang saham pada 8 Mei 2020.
Baca Juga
Tidak hanya dari sektor perbankan, pembayaran dividen tunai juga akan dilakukan oleh emiten dari sektor lainnya. Dengan demikian, total pembayaran dividen tunai alias tunjangan hari raya (THR) yang akan dikucurkan oleh 15 emiten tersebut sekitar Rp16,94 triliun.
Direktur CSA Institute Aria Santoso menjelaskan bahwa dividen yang dibagikan adalah hasil usaha periode 2019. Pihaknya menilai keputusan itu sebagai itikad baik para emiten agar pemegang saham tetap dapat menikmati keuntungan perseroan.
“Respons pasar akan positif dan menantikan sentimen dari masa pembagian dividen ini,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020).
Dia menilai emiten yang rutin membagikan dividen akan mendapatkan katalis positif yang tercatat dalam sejarah perseroan. Hal itu terlepas dari besaran payout ratio yang disetujui dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
“Tentu akan menjadi sentimen yang baik juga untuk pasar di bulan Mei 2020. Lebaran tanggalnya selalu bergeser dari tahun ke tahun namun biasanya mendekati cum date dividen secara umum harga saham emiten mendapatkan sentimen positif,” paparnya.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks harga saham gabungan (IHSG) masih bergerak fluktuatif pada awal Mei 2020. Setelah tersungkur 2,35 persen pada sesi perdananya, Senin (4/5/2020), indeks menguat tipis 0,54 akhir perdagangan, Selasa (5/5/2020).
Kendati menguat, total nilai transaksi di pasar reguler, tunai, dan negosiasi hanya Rp5,39 triliun pada, Selasa (5/5/2020). Investor asing tercatat membukukan net sell atau jual bersih Rp429,94 miliar.
Adapun, sepanjang periode berjalan 2020, investor asing masih membukukan net sell senilai Rp19,71 triliun. Pergerakan IHSG juga tercatat telah amblas 26,50 persen secara year to date (ytd).
Kepala Riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma mengatakan pembayaran dividen tunai yang akan dilakukan oleh emiten berasal dari laba 2019. Menurutnya, kinerja tahun ini akan menjadi tantangan untuk pembayaran dividen tahun depan.
Suria menilai pembagian dividen tidak akan menjadi katalis positif bagi laju saham di pasar modal. Pasalnya, sentimen itu tertutup oleh efek Covid-19 dan pembatasan sosial berskala besar.
Di lain pihak, Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Rasali menilai respons pasar menurutnya tidak terfokus kepada pembagian dividen. Pasalnya, data kinerja 2019 sebagian besar sudah terlihat hasilnya.
“Investor tentunya lebih fokus pada manajemen risiko di saat kondisi seperti ini,” ujarnya.
Secara terpisah, Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy mengatakan salah satu aksi korporasi yang dinantikan investor setelah buyback adalah pembagian dividen. Namun, apakah sentimen itu akan menjadi katalis positif akan ditentukan oleh dividen aktual yang diumumkan serta besaran yang diharapkan investor.
“Jika aktual dividen sesuai ekspektasi atau malah di bawah ekspektasi makan ini tidak akan jadi katalis positif. Katalis positif akan terjadi jika dividen lebih besar atau syukur-syukur jauh lebih besar dari ekspektasi,” tuturnya.
Kendati demikian, dia menilai sentimen pembagian dividen jelang Lebaran 2020 belum dapat diandalkan untuk menggerakan pasar saham. Pasalnya, hampir seluruh korporasi mengalami tekanan keuangan.
Rekapitulasi Pembagian Dividen 15 Emiten | |||
---|---|---|---|
Kode Saham | Jadwal Pembayaran Dividen Tunai | Dividen per Saham | Nominal Dividen (Rp miliar) |
BNGA | 8 Mei 2020 | Rp55,39 | 1.392,16 |
PLIN | 11 Mei 2020 | Rp99 | 350,03 |
BBCA | 11 Mei 2020 | Rp455 | 11.218,02 |
DMAS | 12 Mei 2020 | Rp21 | 1.012,16 |
MFMI | 13 Mei 2020 | Rp132 | 100 |
PTRO | 15 Mei 2020 | Rp108,472 | 109,41 |
PRDA | 18 Mei 2020 | Rp112,13 | 105,13 |
SDRA | 18 Mei 2020 | Rp13 | 85,55 |
TCID | 19 Mei 2020 | Rp420 | 84,44 |
BJTM | 20 Mei 2020 | Rp48,20 | 723,74 |
INDY | 20 Mei 2020 | Rp89,63 | 467,01 |
BJBR | 20 Mei 2020 | Rp94,02 | 925,04 |
BTPS | 20 Mei 2020 | Rp45 | 346,55 |
CINT | 20 Mei 2020 | Rp2 | 2 |
MDKI | 20 Mei 2020 | Rp9 | 22,77 |