Bisnis.com, JAKARTA - Lelang Surat Berharga Syariah Negara Tambahan alias Greenshoe Option yang dilakukan pada hari ini, Rabu (22/4/2020) hanya meraih angka penawaran sebesar Rp6,33 triliun.
Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Rabu (22/4/2020), jumlah tersebut jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan angka penawaran lelang sukuk hari sebelumnya yang sebesar Rp18,89 triliun.
Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Roby Rushandie menilai rendahnya angka penawaran karena terbatasnya peserta. Ini juga terlihat dari total penawaran hari ini, yang mana pemerintah menyerap lebih dari separuhnya yakni Rp4,02 triliun.
Di sisi lain, imbal hasil yang sudah ditetapkan sebelumnya, yakni mengacu pada yield rata-rata tertimbang lelang hari sebelumnya, juga menjadikan lelang kurang menarik.
“Dengan demikian bagi yang menganggap yield-nya kurang sesuai, maka mereka tidak akan berpartisipasi,” ujar Roby saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (22/4/2020)
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyebut faktor lain yang membuat lelang SBSN sepi antara lain karena waktunya berdekatan dengan lelang sebelumnya dan seri yang ditawarkan hampir sama.
Baca Juga
Selain itu, tambah Ramdhan, penawaran yang minim juga wajar karena surat utang yang ditawarkan adalah jenis syariah yang mana pangsa pasarnya pun masih sangat kecil dibandingkan obligasi biasa.
“Kalau [yang ditawarkan] adalah SBN mungkin akan lebih banyak [peminatnya],” katanya.
Ramdhan juga menyebut lelang-lelang di luar kebiasaan seperti Greenshoe Option ini kemungkinan akan semakin sering diadakan karena pemerintah masih membutuhkan banyak dana untuk penanganan Covid-19.
Dikutip dari Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan pada Rabu (22/4/2020), sukuk bertenor pendek dan menengah jadi yang paling diminati investor.
Seri PBS026 dengan tenor 2 tahun menjadi sukuk dengan jumlah penawaran tertinggi yakni sebesar Rp7Rp2,18 triliun, diikuti oleh seri PBS002 dengan tenor 4 tahun yang mendapat penawaran hingga Rp2,10 triliun.
Seri PBS002 ini sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan pemerintah yakni sebanyak Rp1,47 triliun dengan imbal hasil (yield) rata-rata 5,45 persen.
Adapun untuk seri PBS004 dan PBS005, seluruh penawaran yang masuk untuk kedua seri ini yaitu Rp1,050 triliun dan Rp1,000 triliun, diserap seutuhnya oleh pemerintah alias hanya pemerintah yang menawar untuk kedua seri tersebut.
Hasil Lelang Tambahan SBSB, Rabu (22/4/2020). | ||||
---|---|---|---|---|
PBS002 | PBS026 | PBS004 | PBS005 | |
Jumlah Penawaran | Rp2,100 triliun | Rp2,180 triliun | Rp1,050 triliun | Rp1,000 triliun |
Jumlah Dimenangkan | Rp1,470 triliun | Rp0,500 triliun | Rp1,050 triliun | Rp1,000 triliun |
Rerata Imbal Hasil | 5,88 persen | 7,16 persen | 8,50 persen | 8,70 persen |
Jatuh Tempo | 15 Januari 2022 | 15 Oktober 2024 | 15 Februari 2037 | 15 April 2043 |