Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham Perbankan Masih Topang Kinerja Indeks BUMN20

Kenaikan indeks BUMN20, khususnya perbankan lebih banyak disebabkan oleh kondisi valuasinya dinilai terlalu murah oleh pelaku pasar.
Pengunjung berjalan melintasi papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Pengunjung berjalan melintasi papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di Bursa Efek Indonesia, di Jakarta, Senin (13/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks BUMN20 menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (17/4/2020) sejalan dengan penguatan indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks BUMN20 menguat 3,87 persen ke level 256,75, sejalan dengan kenaikan IHSG 1,78 persen level 4.706,49 .

Saham perbankan menjadi penopang penguatan Indeks BUMN20. Ada lima bank pelat merah yang menjadi konstituen indeks, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 

Sementara itu, satu-satunya bank daerah yang termasuk dalam indeks ini adalah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

Seluruh emiten perbankan ini mengalami penguatan pada perdagangan hari ini.Saham BBRI menguat 4,69 persen, sementara BMRI naik 2,24 persen. Adapun, BBNI,  BBTN, BJBR menguat masing-masing 4,01 persen, 7,61 persen, dan 7,01 persen.

Meski telah memasuki teritori positif, indeks BUMN20 maupun IHSG masing-masing masih mengalami tekanan 25,29 persen dan 34,23 persen secara tahun berjalan atau year to date (ytd). 

Memang, masih terlalu dini untuk menyimpulkan ekspektasi pasar terhadap pasar modal Indonesia sudah membaik secara permanen.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Prasetio mengatakan bahwa kenaikan indeks BUMN20, khususnya perbankan lebih banyak disebabkan oleh kondisi valuasinya dinilai terlalu murah oleh pelaku pasar. Secara proyeksi kinerja, sejatinya tantangan besar masih menanti emiten-emiten tersebut, khususnya perbankan.

“Karena banyak yang valuasinya udah rendah ya memang ada kecenderungan investor melakukan bargain hunting. Kalau mau dibilang ya sejatinya, bank BUMN kemungkinan masih akan recording decline in profit tahun ini,” katanya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020).

Meski begitu, dalam jangka panjang dia menilai kinerja emiten perbankan akan kembali membaik. Menurutnya, sejalan dengan proyeksi ekonomi yang akan membaik pasca krisis Covid-19, bisnis perbankan akan berjalan beriringan.

Kinerja emiten-emiten perbankan di indeks BUMN20 pada tahun lalu, hampir seluruhnya mengalami pertumbuhan positif, kecuali BBTN. BBRI dan BMRI mencatatkan kenaikan laba bersih 6,25 persen dan 9,86 persen. Adapun, BBNI membukukan kenaikan laba 2,46 persen.

BBTN mengalami penurunan laba cukup signifikan, yakni 92,55 persen menjadi Rp209,26 miliar saja. Adapun, BJBR mengalami pertumbuhan tipis 0,67 persen sepanjang 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper