Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses membukukan rebound dan berakhir naik tajam pada perdagangan hari ini, Selasa (14/4/2020), di tengah penguatan pasar saham global.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pergerakan IHSG ditutup di level 4.706,49 dengan kenaikan tajam 1,79 persen atau 82,60 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Senin (13/4/2020), IHSG berakhir di zona merah yakni level 4.623,89 dengan koreksi 0,54 persen atau 25,18 poin.
Indeks mulai bangkit dari koreksinya pada awal perdagangan Selasa (14/4) dengan menguat 0,57 persen atau 26,33 poin ke level 4.650,23. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak dalam kisaran 4.624,20-4.706,49.
Sebanyak 9 dari 10 sektor dalam IHSG menetap di wilayah positif, dipimpin industri dasar (+4,8 persen), infrastruktur (+2,34 persen), dan manufaktur (+2,29 persen). Satu-satunya sektor yang berakhir negatif adalah properti (-0,12 persen).
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) yang masing-masing naik 4,7 persen dan 8,8 persen menjadi pendorong utamanya.
Baca Juga
Mayoritas indeks saham lain di Asia juga berhasil rebound dan berakhir di zona hijau, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing melonjak 1,96 persen dan 2,45 persen.
Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing juga ditutup menanjak 1,59 persen dan 1,93 persen, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,51 persen. Adapun indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,72 persen dan indeks Taiex Taiwan berakhir melompat 2,31 persen.
Penguatan juga dialami indeks saham lain di Asia Tenggara, yakni FTSE Straits Times Singapura (+2,40 persen) dan indeks SET Thailand (+1 persen).
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia Pacific naik tajam 1,6 persen, futures S&P 500 Amerika Serikat menguat 1,2 persen, dan indeks Stoxx Europe 600 menanjak 0,9 persen pukul 8.20 pagi waktu London.
Dilansir Bloomberg, kontrak berjangka bursa saham AS menguat di tengah rencana negara-negara di seluruh dunia mempertimbangkan waktu yang aman untuk melonggarkan langkah pembatasan yang bertujuan menahan penyebaran virus corona.
Sementara itu, Kantor Berita Xinhua melaporkan bahwa dua perusahaan mendapat persetujuan untuk memulai uji klinis vaksin virus corona terhadap manusia.
Pada saat yang sama, pasar saham memperoleh dukungan dari data ekspor China dalam nilai yuan yang menunjukkan penurunan kurang dari perkiraan pada bulan Maret.
Administrasi Bea Cukai China melaporkan ekspor dalam yuan turun 3,5 persen pada Maret 2020 secara year-on-year, sementara impor naik 2,4 persen. Capaian ini lebih baik dari perkiraan para ekonom untuk penurunan 12,8 persen dalam ekspor dan penyusutan sebesar 7 persen dalam impor.
“Kami melihat reaksi terhadap berita vaksin yang masuk ke uji klinis oleh media pemerintah China, Xinhua, ditambah dengan data perdagangan dalam yuan yang menunjukkan ekspor lebih baik dari yang diperkirakan," ujar Jingyi Pan, analis pasar di IG Asia Pte.
Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) akhirnya memutuskan untuk menahan suku bunga acuan, 7 Days Reverse Repo Rate, di level 4,50 persen.
Selain itu, RDG BI pada 13-14 Maret 2020 memutuskan untuk menahan suku bunga Deposit Facility di level 3,75 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 5,25 persen.
Kendati menahan suku bunga, BI menegaskan kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran dan sebagai langkah preemptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Nilai tukar rupiah pun mampu menghapus sebagian besar pelemahannya hari ini dan ditutup melemah tipis 15 poin atau 0,1 persen ke level Rp15.645 per dolar AS, setelah sempat tergelincir ke kisaran level 15.700.
Saham-saham pendorong IHSG: | |
---|---|
Kode | Kenaikan (persen) |
BBRI | +4,7 |
BRPT | +8,8 |
TLKM | +1,9 |
CPIN | +7,4 |
Saham-saham penekan IHSG: | |
---|---|
Kode | Penurunan (persen) |
POLL | -6,7 |
BTPS | -6,9 |
GGRM | -1,5 |
BTPN | -5,2 |
Sumber: BEI