Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia bergerak variatif pada perdagangan Selasa (14/4/2020) menjelang salah satu musim pendapatan yang paling tidak pasti di tengah pandemi virus corona yang mengguncang perekonomian global.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Topix dan Nikkei 225 terpantau menguat 0,19 persen dan 0,63 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,96 persen. Di sisi lain, indeks FTSE Singapura melemah 0,16 persen.
Sementara itu, futures bursa saham AS berfluktuasi setelah indes S&P 500 ditutup melemah pada perdagangan sebelumnya. Imbal hasil obligasi Treasury AS juga turut melemah.
Ketika musim pendapatan dimulai minggu ini, para pelaku pasar tengah memperkirakan seberapa buruk dampak virus corona terhadap perusahaan global. Pandangan investor terhadap pendapatan perusahaan global menjadi kabur akibat wabah ini.
Sementara itu, negara-negara di seluruh dunia mempertimbangkan waktu yang tepat untuk melonggarkan pembaasan aktivitas penduduk karena sejumlah titik pusat penyebaran COVID-19 menunjukkan tanda-tanda meredanya infeksi.
"Perusahaan, analis, pedagang, investor, dan analis sampai batas tertentu ‘menantikan musim pendapatan tanpa instrumen apa pun'," ungkap John Stoltzfus, kepala anlais investasi di Oppenheimer & Co., seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
"Sifat penutupan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, jarak aktivitas sosial, dan perintah untuk tetap di rumah oleh para pejabat memberikan banyak ketidakpastian,” lanjutnya.