Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSEI Sediakan Infrastruktur Pengelolaan Dana Tapera, Duit Triliunan Siap Masuk Bursa

Pengelolaan dana Tapera yang akan tercatat di KSEI berpotensi menambah jumlah investor pasar modal sebanyak 4,3 juta pada tahap awal implementasi.
Karyawan menunjukkan aplikasi saat peluncuran fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru atau AKSes Next Generation (AKSes Next-G) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan menunjukkan aplikasi saat peluncuran fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) generasi terbaru atau AKSes Next Generation (AKSes Next-G) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (20/5/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Badan Pengelolaan Tabungan Perumahan Rakyat, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. meneken nota kesepahaman secara sirkuler di tengah penyebaran pandemi COVID-19.

Nota kesepahaman yang ditekan terkait pengelolaan dana tabungan perumahan rakyat (Tapera). Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berkomitmen untuk menyediakan infrastruktur pengelolaan dana Tapera untuk mendukung kegiatan operasional Badan Pengelolaan (BP) Tapera dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku bank kustodian yang ditunjuk.

Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Uriep Budhi Prasetyo menyatakan kerja sama dengan BP Tapera terkait penyediaan infrastruktur pengelolaan dana Tapera merupakan salah satu rencana strategis KSEI pada 2020.

Menurutnya, KSEI akan mengembangkan sistem pengelolaan investasi terpadu (S-INVEST) untuk mendukung operasional dana kelolaan BP Tapera.

“[Sistem pengelolaan investasi] berbentuk Kontrak Investasi Dana Tapera [KIDT] yang dikelola oleh Manajer Investasi bekerja sama dengan Bank Kustodian,” tulis Uriep dalam siaran pers yang dikutip, Selasa (14/4/2020).

Dia menambahkan dukungan infrastruktur yang diberikan bertujuan agar pengelolaan dana Tapera dilakukan dengan efektif, efisien, dan transparan. Pengelolaan dana Tapera yang akan tercatat di KSEI berpotensi menambah jumlah investor pasar modal sebanyak 4,3 juta pada tahap awal implementasi.

Sementara itu, Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyatakan akan memegang teguh atas asas-asas yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat. Untuk persiapan itu, pihaknya telah melakukan berbagai langkah persiapan operasional salah satunya dengan menunjuk bank kustodian.

“Kehadiran BP Tapera dapat meningkatkan jumlah investor dan dana kelolaan pada sektor pasar modal di Indonesia,” jelasnya.

Secara terpisah, Wakil Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Catur Budi Harto mengatakan kerja sama itu merupakan dukungan perseroan terhadap pemerintah dalam upaya menyediakan hunian atau rumah yang terjangkau bagi masyarakat Indonesia. BRI menyambut baik sinergi dengan KSEI dan BP Tapera.

“Perseroan berkomitmen untuk menjadi one stop financial solutions melalui berbagai produk dan layanan yang prima, termasuk salah satunya menjadi bank kustodian,” ujarnya.

Sebelumnya, Adi Setianto mengatakan bahwa BP Tapera tersebut ditargetkan bisa mulai beroperasi penuh pada pertengahan 2020.

Setelah fokus mengelola tabungan seluruh aparatur sipil negara (ASN), BP Tapera menargetkan bisa mulai mengelola tabungan untuk masyarakat umum 5 tahun setelah mulai beroperasi penuh pada 2025.

Dalam kurun 5 tahun, dia memperkirakan potensi dana yang dapat dihimpun mencapai Rp70 triliun. Saat ini, BP Tapera telah memiliki dana senilai Rp10,20 triliun yang berasal dari tabungan perumahan yang sebelumnya ada di Bapertarum.

“Kami perkirakan paling lama butuh waktu sekitar 5 tahun untuk mulai menyasar masyarakat umum. Kami tentunya berharap lebih cepat akan lebih bagus agar bisa mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan rumah bagi masyarakat,” ucapnya, Senin (16/12/2019).

Pjs. Kepala Unit Manajemen Proyek KSEI Achmad Firdiansyah menyampaikan sistem khusus Tapera akan terhubung dengan S-Invest di KSEI. S-Invest adalah sistem atau sarana elektronik terpadu yang mengintegrasikan seluruh proses transaksi produk investasi, transaksi aset dasar, dan pelaporan di industri pengelolaan investasi.

Hasil akhir pengembangan sistem itu adalah S-Invest khusus Tapera. Jadi, sambung Achmad, KSEI akan mengadopsi sistem S-Invest yang sudah ada ke dalam S-Invest Tapera.

Terkait operasional BP Tapera, Achmad mencontohkan nantinya anggota yang merupakan Aparat Sipil Negara (ASN) menyetor uang misalnya Rp100.000.

Uang itu akan diatur BP Tapera alokasinya, seperti 50 persen untuk tabungan dan 50 persen lainnya untuk pemupukan atau investasi di produk reksa dana.

Hasil investasi yang memberikan return itulah yang membantu ASN untuk membeli rumah. Dengan Tapera, diharapkan kemampuan ASN dalam mengakses kebutuhan hunian kian meningkat.

Operasional BP Tapera nantinya akan mirip seperti Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Dana investasi yang dikelola BPKH inilah yang membuat biaya haji di Indonesia lebih murah dibandingkan negara lain di Asia Tenggara.

“Konsepnya mirip dengan tabungan haji. Nantinya ada yang kelola duit dari Tapera, dan itu dikasih ke anggota Tapera buat beli rumah agar lebih terjangkau,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper