Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ringkasan Perdagangan 1 April: IHSG dan Rupiah Kompak Terjungkal

Pasar saham global melemah di tengah memburuknya data penyebaran virus corona dan meningkatnya kekhawatiran atas dampaknya terhadap ekonomi.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (31/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak terjungkal ke zona merah bersama nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Secara keseluruhan, pasar saham global melemah di tengah memburuknya data penyebaran virus corona (Covid-19) dan meningkatnya kekhawatiran atas dampak virus mematikan ini terhadap ekonomi.

Berikut adalah ringkasan perdagangan di pasar saham, mata uang, dan komoditas yang dirangkum Bisnis.com, Rabu (1/4/2020):

Pertumbuhan Ekonomi Bisa Minus, IHSG & Rupiah Terguling

Berdasarkan data BEI, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melorot 1,61 persen atau 72,89 poin ke level 4.466,04.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Pollux Properti Indonesia Tbk. (POLL) yang masing-masing melemah 3 persen dan 6,9 persen menjadi penekan utamanya.

Di pasar mata uang, nilai tukar rupiah ditutup melemah 140 poin atau -0,86 persen ke level Rp16.450 per dolar AS.

“Pergerakan pasar yang ekstrem pada Maret telah menyebabkan outflow yang signifikan dan memukul nilai tukar rupiah secara tidak proporsional,” ujar Wei Liang Chang, ahli strategi makro di DBS Bank Ltd., dikutip dari Bloomberg.

Manufaktur China Oke, Kok Bursa Global Masih Melemah?

PMI (purchasing managers' index) untuk sektor manufaktur China dilaporkan melompat kembali ke wilayah ekspansi sekaligus melampaui ekspektasi.

Data yang dirilis pada Rabu (1/4) oleh Caixin tersebut menunjukkan rebound PMI manufaktur China menjadi 50,1 pada Maret 2020. Data ini melengkapi laporan aktivitas manufaktur China yang dirilis resmi pada Selasa (31/3).

Biro Statistik Nasional (NBS) China merilis Purchasing Managers’ Index (PMI) naik ke angka 52,0 pada Maret 2020 dari rekor terendah 35,7 pada Februari. PMI di atas 50 menandakan perbaikan kondisi. Adapun, indeks yang mencakup layanan dan konstruksi di Negeri Panda tersebut berada di 52,3.

Nasib Rupiah dan Baht, dari The Best jadi The Worst

Ketergantungan Indonesia terhadap aliran modal asing dan ketergantungan baht pada pengeluaran turis China menjadi negatif karena virus corona telah memicu investor keluar dari aset berisiko.

Nilai tukar rupiah telah anjlok hampir 16 persen sejak akhir Desember 2019, mendekati rekor terendahnya pada tahun 1998, saat investor asing ramai-ramai melepaskan saham dan obligasi negara.

Adapun, nilai tukar Baht telah turun sekitar 9 persen, menghapus semua penguatan yang dibukukannya pada 2019.

Bos BI: Capital Outflow Selama Wabah Corona Tembus Rp167,9 Triliun

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan arus modal asing yang keluar (capital outflow) tercatat Rp167,9 triliun sejak virus Corona (COVID-19) mewabah di Indonesia.

"Sebagai gambaran, selama periode [penyebaran] Corona 20 Januari-30 Maret capital outflow jumlahnya Rp167,9 triliun," katanya dalam konferensi pers virtual via Youtube, Rabu (1/4/2020).

Dia menuturkan capital outflow yang keluar Indonesia sebagian besar merupakan surat berharga negara (SBN) Rp153,4 triliun dan saham Rp13,4 triliun. Menurutnya, pembalikan modal tersebut terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia.

Pergerakan Harga Emas

Harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 terpantau naik tipis 2,60 poin atau 0,16 persen ke level US$1.599,20 per troy ounce pukul 19.28 WIB.

Di dalam negeri, harga emas batangan Antam berdasarkan daftar harga emas untuk Butik LM Pulogadung Jakarta turun Rp13.000 menjadi level Rp911.000 per gram.

Adapun harga pembelian kembali atau buyback emas berkurang Rp14.000 ke posisi Rp818.000 per gram dari harga sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper