Bisnis.com, JAKARTA — Penyebaran virus corona (COVID-19) diyakini tidak membuat bisnis sejumlah emiten berkapitalisasi besar atau big caps terhenti. Realisasi kinerja yang konsisten dalam beberapa tahun terakhir dan valuasi yang menarik membuat saham-saham ini masih layak dilirik oleh investor.
Analis Henan Putihrai Liza Camelia menjelaskan bahwa di tengah penyebaran COVID-19 permintaan untuk kebutuhan primer akan terus ada. Permintaan bahan pokok seperti mie instan, gula, dan beras akan tetap diburu oleh masyarakat.
Oleh karena itu, Liza menyebut sektor saham konsumer merupakan sektor defensif pilihan yang masih bisa bertahan dibandingkan dengan sektor lainnya. Panic selling yang terjadi di bursa menjadikan saham-saham defensif dengan harga murah.
Di jajaran big caps, dia merekomendasikan saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP). Menurutnya, perseroan memiliki pertumbuhan laba yang tinggi dalam 4 tahun terakhir.
“Compound Annual Growth Rate [CAGR] ICBP mencapai 16,37 persen, selain itu, ICBP mencatat pertumbuhan laba sebesar 15,05 persen pada 2019,” jelasnya kepada Bisnis, Rabu (31/3/2020).
Selanjutnya, saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) menurutnya juga masih bisa dipertimbangkan oleh investor. Tercatat, perseroan membukukan pertumbuhan laba dua digit 18,96 persen pada 2019.
Baca Juga
Emiten big caps lainnya yang direkomendasikan di tengah penyebaran COVID-19 yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (HMSP). Pertumbuhan laba yang dikantongi keduanya pada tahun lalu masing-masing 39,64 persen dan 1,35 persen.
Liza juga menyebut saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) juga layak dikoleksi saat ini. Meski laba bersih perseroan turun 18,68 persen pada 2019, pendapatan yang dibukukan masih tumbuh 2,68 persen.
“Dengan melihat kemampuan emiten-emiten tersebut menghasilkan laba, dapat dibilang emiten-emiten tersebut memiliki fundamental yang baik,” ujarnya.
Selain dari kinerja laba, dia menyebutkan empat dari lima emiten big caps tu kini memiliki rasio price to earning (P/E) yang berada di bawah rata-rata dalam tiga tahun terakhir. Oleh karena itu, dapat disimpulkan emiten big caps dari sektor konsumer itu memiliki valuasi cukup murah saat ini.
Perbandingan Rata-Rata Rasio P/E 3 Tahun Terakhir VS P/E Harga Penutupan 30 Maret 2020
Emiten | P/E 3 Tahun Terakhir | P/E (Harga 30 Maret 2020) |
ICBP | 27,24 kali | 28,44 kali |
INDF | 16,71 kali | 14,17 kali |
UNVR | 47,35 kali | 33,12 kali |
HMSP | 31,11 kali | 11,88 kali |
GGRM | 17,33 kali | 8,15 kali |
Sumber: Analis Henan Putihrai Liza Camelia
Berikut analisis teknikal untuk lima saham big caps sektor konsumer yang direkomendasikan oleh Henan Putihrai
Emiten | Status | Entry | Resistance / Target | Support |
UNVR | buy on break | Rp7.400 | Rp7.900-Rp8.000 | Rp7.200 |
ICBP | buy | Rp10.225 | Rp10.700 | Rp10.000 |
INDF | buy on weakness | Rp6.000 | Rp6.300 | Rp5.500 / Rp5050 |
GGRM | buy on weakness | Rp38.500 | Rp42.500 | Rp32.900/ Rp30.000 |
HMSP | buy on weakness | Rp1.330 | Rp1.470 | Rp1.155—Rp1.100 |
Sumber: Analis Henan Putihrai Liza Camelia