Bisnis.com, JAKARTA – Investor pasar modal kenamaan Indonesia Lo Kheng Hong kembali menambah kepemilikan sahamnya di dua anak usaha Grup Indika, yakni PT Petrosea Tbk. (PTRO) dan PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk. (MBSS).
Dikutip dari data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Lo Kheng Hong terakhir kali menambah kepemilikan sahamnya di PTRO pada Selasa (24/3/2020).
Kala itu, saham Petrosea sendiri bergerak positif dengan kenaikan sebesar 5,59 persen ke level Rp945. Padahal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada tren melemah dengan penurunan sebesar 1,30 persen ke level 3.937,63.
Pria berusia 61 tahun tersebut tercatat menambah 700.000 lembar sahamnya untuk emiten kontraktor pertambangan PTRO. Uniknya, angka tersebut merupakan transaksi terbesar Lo Kheng Hong untuk pembelian saham PTRO selama sepekan terakhir.
Dalam catatan Bisnis, Lo Kheng Hong mulai belanja saham PTRO dan MBSS mulai Senin (16/3/2020). Saat itu, IHSG ditutup melemah 4,42 persen ke level 4.690,66.
Jika merujuk pada harga penutupan pada hari tersebut, pria yang akrab disebut Warren Buffet-nya Indonesia itu merogoh kocek Rp95,9 juta untuk membeli 350.000 lembar saham MBSS, dan Rp588,5 juta untuk membeli 550.000 lembar saham PTRO.
Baca Juga
Dengan demikian, jumlah uang yang ia keluarkan pada hari pertama aksi ‘panic buying’-nya adalah sekitar Rp684,4 juta.
Secara garis besar, Lo Kheng Hong sudah membelanjakan uangnya sebesar Rp1,98 miliar untuk membeli masing-masing 1.956.600 lembar saham PTRO dan 370.000 lembar saham MBSS selama sepekan terakhir.
Praktis, persentase kepemilikan sahamnya sejak Senin (16/3/2020) di PTRO bertambah 0,2 persen menjadi 14,94 persen, dan 0,02 persen untuk MBSS menjadi 5,79 persen hingga Selasa (24/3/2020).
Untuk diketahui, Petrosea sendiri mencetak pertumbuhan laba bersih 35,82 persen, dari US$22,95 juta pada 2018 menjadi US$31,17 juta sepanjang 2019.
Peningkatan laba bersih tersebut didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang naik 2,3 persen menjadi US$476.44 juta pada tahun 2019.
Sementara Mitrabahtera Segara Sejati belum merilis laporan keuangan tahun 2019, berdasarkan data kuartal III/2019, emiten tersebut mengantongi pendapatan senilai US$60,59 juta, meningkat 16,92 persen dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu US$51,82 juta.
Dari situ, perseroan mencatatkan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$547.220. Catatan tersebut membalikan rugi bersih periode berjalan per kuartal III/2018 senilai US$10,45 juta.
Daftar Pembelian Saham Lo Kheng Hong Selama Sepekan | |||||
Tanggal | Emiten | Pembelian Saham | Harga Penutupan | Nilai Pembelian | Penutupan IHSG |
24 Maret | PTRO | 700.000 | Rp945 | Rp661.500.000 | 3.937,63 |
23 Maret | PTRO | 325.700 | Rp895 | Rp291.501.500 | 3.989,52 |
20 Maret | MBSS | 20.000 | Rp246 | Rp4.920.000 | 4.194,94 |
PTRO | 9.500 | Rp905 | Rp8.597.500 | ||
19 Maret | PTRO | 330.700 | Rp875 | Rp289.362.500 | 4.105,42 |
18 Maret | PTRO | 40.700 | Rp940 | Rp38.258.000 | 4.330,67 |
17 Maret | Rp0 | 4.456,75 | |||
16 Maret | MBSS | 350.000 | Rp274 | Rp95.900.000 | 4.690,66 |
PTRO | 550.000 | Rp1.070 | Rp588.500.000 | ||
Total Pembelian PTRO | 1.956.600 | Rp1.877.719.500 | |||
Total Pembelian MBSS | 370.000 | Rp100.820.000 | |||
Total Nilai Pembelian Saham | Rp1.978.539.500 |