Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

3 Emiten Swasta Siap Buyback Saham, Siapa Saja?

Ketiga perusahaan itu adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP).
Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), M. Ramdani Basri./Ilman A. Sudarwan
Presiden Direktur PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), M. Ramdani Basri./Ilman A. Sudarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Tiga emiten pada hari ini mengumumkan rencana pembelian kembali (buyback) saham. Ketiga perusahaan itu adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), dan PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. (ISSP).

Dalam keterbukaan informasi, manajemen Saratoga menyampaikan perusahaan akan melakukan pembelian kembali saham. Aksi buyback dilakukan setelah memeroleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 April 2020.

“Perkiraan jadwal pelaksanaan buyback sejak persetujuan RUPSLB hingga RUPS Tahunan perseroan yang dilaksanakan selambat-lambatnya pada 30 Juni 2021,” paparnya.

Jumlah pembelian kembali saham sebanyak-banyaknya Rp110 miliar, termasuk biaya perantara pedagang efek dan biaya lainnya. Jumlah nominal buyback saham adalah 0,737 persen atau 20 juta saham.

Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali untuk dikuasai sebagai saham treasuri untuk jangka waktu tidak lebih dari 3 tahun. Saratoga menyampaikan tidak ada dampak terhadap penurunan pendapatan atas buyback tersebut.

Selain itu, pembelian kembali akan dilakukan baik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) maupun di luar bursa. Perusahaan akan menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai anggota bursa (AB) pelaksana.

Dalam suratnya kepada OJK pada Selasa (17/3/2020), Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johanes W. Edward menuliskan perseroan akan melakukan buyback sebanyak 200 juta lembar saham, atau sekitar 2,78 persen dari jumlah modal disetor.

Sebelumnya pada Senin (16/3/2020), ISSP menyebutkan akan melakukan buyback sebanyak-banyaknya Rp10 miliar dengan perkiraan biaya Rp50 juta di luar PPN. Pembatasan pembelian kembali pada harga di bawah Rp150 per saham.

“Periode buyback selama 3 bulan, yakni 16 Maret – 15 Juni 2020,” imbuhnya.

Adapun, Nusantara Infrastructure berencana melakukan pembelian kembali saham. Pembelian kembali itu akan dilakukan pada harga yang dianggap wajar dan baik oleh direksi perseroan.

Sementara itu, pada perdagangan Selasa (17/3/2020) pukul 14.34 WIB, saham SRTG berbalik menguat 0,35 persen atau 10 poin menjadi Rp2.840, setelah bergerak di rentang Rp2.640 – Rp2.840.

Sepanjang tahun berjalan saham SRTG turun 21,55 persen. Sebulan terakhir, sahamnya juga merosot 20,89 persen.

Saham ISSP dalam waktu yang sama anjlok 6,42 persen atau 102 poin menuju Rp102. Sepanjang tahun berjalan harga terjerembap 44,57 persen, dan sebulan terakhir merosot 40,35 persen.

Saham META juga anjlok 6,47 persen atau 9 poin menuju Rp130, setelah bergerak di kisaran Rp130 – Rp140. Sepanjang 2020, harga merosot 40,91 persen, dan sebulan terakhir terpukul 14,47 persen.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper