Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Kanada mengalami penurunan terbesar dalam delapan dekade terakhir pada perdagangan Kamis (12/3/2020) karena para investor menilai kemungkinan resesi global karena pandemi virus corona (Covid-19).
Berdasarkan data Bloomberg, indeks S&P/TSX Composite berakhir melemah 12 persen, penurunan satu hari terbesar sejak Mei 1940, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sejumlah 230 saham dalam indeks secara kolektif kehilangan valuasi saham sedikitnya C$265 miliar (US$190 miliar). Perdagangan di Bursa Efek Toronto dihentikan beberapa menit setelah pasar dibuka karena gelombang penjualan menyentuh aturan trading halt.
Penyebaran Covid-19 yang menewaskan lebih dari 4.700 orang telah mengejutkan pasar keuangan dan memaksa para pembuat kebijakan untuk mengambil tindakan darurat. Federal Reserve mengatakan siap untuk menyuntikkan likuiditas senilai total US$5 triliun bulan depan.
Bank of Canada juga mengambil langkah-langkah untuk memperlancar aliran kredit. Pada Kamis sore, bank sentral mengatakan akan memperluas cakupan program pembelian kembali obligasi pemerintah dan sementara waktu menambah operasi repo dengan jangka waktu enam dan 12 bulan.
Di pasar saham, aksi jual tidak pandang bulu. Salah satu operator saluran pipa terbesar di negara itu, TC Energy Corp, mencatat penurunan kapitalisasi pasar nyaris US$13 miliar. Saham perusahaan yang berbasis di Calgary tersebut turun 22 persen, terbesar sejak tahun 1984.
Baca Juga
Hanya satu saham produsen suku cadang mobil, Linamar Corp, yang menguat pada perdagangan Kamis.
"Kami memiliki pasar yang kuat yang menghasilkan beberapa bantuan di beberapa titik," kata Michael Smedley, kepala investasi di Morgan Meighen & Associates, seperti dikutip Bloomberg.
"Dalam situasi saat ini saya lebih baik tidak melakukan apapun daripada ‘menangkap pisau yang jatuh’ (membeli saham saat anjlok),” lanjutnya.
Semakin banyak ekonom percaya Kanada berada di ambang resesi karena ekonomi mendapat pukulan ganda dari virus corona dan tekanan perang harga minyak, yang meningkatkan tekanan pada pemerintah Perdana Menteri Justin Trudeau untuk memberikan paket stimulus fiskal yang cukup besar.
Pendiri Rosenberg Research and Associates Inc., David Rosenberg, mengatakan yang paling penting saat ini adalah fokus pada likuiditas dan fokus pada imbal hasil yang aman.
Rosenberg, mantan kepala ekonom Amerika Utara untuk Merrill Lynch yang telah memperkirakan resesi, berpikir bahwa resesi telah dimulai di Kanada dan AS. "Ini adalah situasi yang benar-benar mengerikan," katanya.