Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BUMN Serempak Buyback Saham, Ini Kata Erick Thohir

Lima BUMN yang siap melakukan buyback menyiapkan dana sebanyak Rp1,45 triliun.
Susi Pudjiastuti bertemu Menteri BUMN Erick Thohir./Instagram @erickthohir
Susi Pudjiastuti bertemu Menteri BUMN Erick Thohir./Instagram @erickthohir

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan proses pembelian kembali saham atau buyback oleh emiten pelat merah akan dilaksanakan secara bertahap. 

Erick mengatakan, aksi buyback yang dilakukan oleh BUMN tidak akan mengganggu kondisi keuangan maupun kegiatan operasional masing-masing perusahaan pelat merah. Dia menyebut, hanya BUMN dengan kondisi keuangan solid yang diharapkan melakukan buyback.

“Kan yang namanya buyback itu kan bukannya berarti diperintahkan uangnya langsung dihabiskan, berarti kan proses buyback itu terus berjalan,” katanya di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Sebagaimana diketahui, sebanyak 12 BUMN berencana melakukan buyback. Sebanyak lima BUMN sudah mengumumkan rencana tersebut kepada publik, yaitu  PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT PP (Persero) Tbk., dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk., dan PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Jumlah dana buyback yang disiapkan oleh lima emiten ini mencapai Rp1,45 triliun. Adapun, total dana yang disiapkan untuk buyback oleh 12 emiten BUMN mencapai sekitar Rp8 triliun.

Untuk diketahui, hari ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok 5,01 persen ke level 4.895,75. Penurunan ini membuat perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selesai lebih cepat karena jeda 30 menit yang dimulai pada pukul 15.33 WIB.

IHSG tetap menurun meski Kementerian BUMN telah memberi angin segar dengan mendorong sejumlah emiten untuk buyback. Meski begitu, Erick menyatakan pihaknya tidak memiliki kewenangan untuk kembali mendorong kebijakan buyback BUMN. 

“Itu policy-nya di Menkeu dan Gubernur BI, jangan di saya,” ujarnya.

Untuk diketahui, lima BUMN yang siap melakukan buyback mencetak kinerja saham yang kurang menggembirakan. Dalam tahun berjalan, saham lima BUMN telah terkoreksi berkisar 24 persen sampai dengan 50,4 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper