Bisnis.com, JAKARTA — Pengupasan lapisan tanah emiten konstruksi tambang PT Dharma Henwa Tbk. (DEWA) pada awal tahun mencapai 11,07 juta bank cubic meter (bcm).
Berdasarkan laporan operasional perseroan, DEWA mencatatkan pengupasan sebesar 11,07 juta bcm. Jumlah itu naik 21,58 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 9,12 juta bcm.
Namun terjadi penurunan sekitar 2,63 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 11,37 juta bcm. Sekretaris Perusahaan Dharma Henwa Mukson Arif mengatakan penurunan terjadi karena curah hujan yang tinggi pada awal tahun.
Hal itu, lanjutnya, menghambat kinerja operasional di tiga lokasi tambang. "Ada beragam faktor yang mempengaruhi kinerja operasional. Salah satunya adalah curah hujan tinggi membuat material lumpur banyak," katanya dalam siaran resmi pada Jumat (6/3).
Mukson menambahkan meskipun hujan tinggi menghambat konstruksi di situs proyek Asam Asam, Bengalon dan Satui. Namun, produksi batu bara DEWA dapat naik sebesar 60,77 persen year-on-year.
Pada Januari 2019, produksi batu bara DEWA hanya 1,06 juta ton kemudian naik menjadi 1,70 juta ton. Adapun dibandingkan dengan bulan sebelumnya terjadi penurunan 10,52 persen dari posisi 1,90 juta ton.
Baca Juga
Sementara itu, pada tahun lalu DEWA mengupas lapisan tanah sebesar 119,73 juta bcm. Jumlah itu setara dengan 95,25 persen target pengupasan sebesar 125,70 juta bcm dan naik 17,54 persen dibandingkan dengan realisasi 2018.
“Faktor hujan pada Desember cukup memengaruhi capaian produksi overburden kami,” katanya.
Pada Desember, emiten berkode saham DEWA itu mengupas sebanyak 11,38 juta bcm atau lebih rendah 7,07% dari realisasi bulan sebelumnya 12,25 juta bcm. Penurunan itu, lanjutnya, disebabkan oleh kondisi cuaca yang tidak memungkinkan untuk operasional.
Mukson mengatakan perseroan menghadapi hujan lebat dalam frekuensi dan intensitas hingga 390 mm, sehingga tersedia jam produksi menjadi lebih terbatas.