Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik ke zona merah pada perdagangan pagi ini, Senin (2/3/2020), meskipun sempat dibuka rebound pada awal perdagangan.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG terpantau melemah 0,42 persen atau 23,03 poin ke level 5.429,67 pada pukul 09.15 WIB, meskipun sempat dibuka rebound dengan penguatan 0,04 persen atau 2,34 poin di posisi 5.455,05.
Pada perdagangan Jumat (28/2/2020), IHSG mengakhiri pergerakannya di level 5.452,70 dengan koreksi 1,50 persen atau 82,99 poin, penurunan hari keenam berturut-turut sejak perdagangan 21 Februari.
Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.402,06-5.456,74.
Sebanyak 8 dari 9 sektor terpantau bergerak negatif pada awal perdagangan, dipimpin oleh sektor pertanian yang melemah 1,24 persen, disusul sektor finansial yang turun 1,17 persen. Di sisi lain, sektor aneka industri menguat sebesar 2,99 persen.
Sementara itu, sebanyak 68 saham menguat, 132 saham melemah, dan 482 saham stagnan dari 682 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing melemah 1,75 persen dan 1,43 persen menjadi penekan utama atas pergerakan IHSG pada pukul 09.15 WIB.
Di negara lainnya di Asia, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing menguat 0,6 persen dan 0,42 persen, indeks Hang Seng menguat 0,39 persen, dan indeks Kospi naik 0,73 persen. Adapun, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing mampu naik 1,28 persen dan 1,21 persen.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahannya seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona di luar China. Pada akhir pekan kemarin (1/3/2020) di Australia, Thailand, dan Amerika Serikat telah melaporkan kasus kematian pertama akibat wabah Covid-19.
Dilaporkan bahwa pria yang meninggal di AS tersebut tidak terdapat bukti bahwa dia terinfeksi akibat pergi keluar negeri atau kontak dengan orang yang terinfeksi lainnya, hal ini menimbulkan kekhawatiran terhadap komunitas lokal bahwa wabah ini sudah menyebar di AS.
Sementara itu, dampak wabah ini juga membuat aktivitas pabrik di China turun cukup dalam pada Februari sesuai dengan rilis Purchasing Manager Index (PMI) oleh Biro Statistik Nasional pada Sabtu (29/02/2020) yang turun menjadi 35,7. Angka ini merupakan titik terendah bahkan jika dibandingkan dengan krisis keuangan tahun 2008.
“Kami perkirakan IHSG akan melanjutkan pelemahan seiring peningkatan wabah COVID-19 di luar China yang menimbulkan kekhawatiran terhadap perekonomian global,” papar tim riset Samuel Sekuritas, Senin (2/3/2020).