Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan PT Mahkota Group Tbk. menandatangani dua perjanjian dengan GREE Energy untuk pengembangan proyek biogas.
Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi mengatakan perjanjian itu dilakukan melalui entitas anak pada dua pabrik kelapa sawit. Biogas akan menjadi bahan bakar penghasil setrum yang nantinya dijual ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) selama 20 tahun.
Usli berharap kemitraan dengan GREE Energy akan membawa dampak positif bagi masyarakat dan berkontribusi pada pengurangan emisi. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kami dalam menerapkan standar keberlanjutan .
"Manfaat dari proyek ini akan menambah pendapatan perseroan dan sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan,” ujarnya melalui keterangan resmi, Kamis (20/2/2020).
Proyek biogas besutan emiten berkode saham MGRO itu memiliki kapasitas 3 MW. Kapasitas sebesar itu cukup untuk menjangkau lebih dari 27.000 pelanggan dengan volume yang dihasilkan per tahun mencapai 16 GWh.
Usli menyebut proyek biogas merupakan bagian dari upaya menanggulangi dampak dari perubahan iklim melalui solusi inovatif dengan mengurangi 76.000 ton emisi CO2 per tahun. Jumlah itu setara dengan emisi yang dihasilkan oleh 42.000 orang.
Baca Juga
MGRO, lanjut Usli, bisa membersihkan 13.000 ton Biochemical oxygen demand per tahun yang setara dengan limbah domestik yang dihasilkan oleh 1,6 juta orang. Usli menyebut proyek-proyek tersebut akan berkontribusi pada kilang-kilang pengolahan perseroan di Riau.
“Kebutuhan CPO akan meningkat dan turut menerapkan prinsip-prinsip keberlanjutan sejalan dengan ISPO [Indonesian Sustainable Palm Oil], dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui inovasi proyek energi terbarukan,” jelasnya.
Sementara itu, Chief Executive Officer Gree Energy Nicolas Stirer mengatakan pihaknya sangat senang dapat bermitra dengan MGRO dan membantu dalam transisi perseroan ke produksi yang lebih berkelanjutan.
“Proyek ini bisa mengurangi secara dramatis emisi gas rumah kaca dari 2 pabrik mereka. Kemitraan ini juga akan mendorong ekonomi lokal dan mempromosikan pembangunan yang inklusif dan kesejahteraan di desa-desa di sekitar proyek,” tuturnya.