Bisnis.com, JAKARTA - PT Makmur Berkah Amanda Tbk. , perusahaan pergudangan berbasis di Sidoarjo mengincar penghimpunan dana sebanyak Rp64 miliar dari penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Direktur Utama Makmur Berkah Amanda Adi Saputra Tedja Surya mengatakan perseroan bakal melepas sebanyak-banyak 585 juta saham dengan harga di kisaran Rp100 hingga Rp110 per lembar saham.
“Itu setara 15,1 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum perdana saham,” ujar Adi dalam konferensi pers due diligence meeting (DDM) PT Makmur Berkah Amanda Tbk. di Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Adi mengungkapkan, perseroan semula bberniat melepas saham ke publik lebih banyak. Namun, situasi pasar modal saat ini cenderung kurang kondusif dalam beberapa perdagangan terakhir. Bahkan, harga yang ditawarkan perseroan lebih rendah dari harga wajar akibat kondisi pasar yang lesu.
Kendati demikian, Adi optimistis rencana pelepasan saham tersebut dapat terserap dengan baik di pasar. Perseroan menargetkan bisa mencatatkan saham Di BEI pada 13 Maret 2020 mendatang dengan menyandang kode AMAN.
Sebelum melantai di Bursa, Makmur Berkah Amanda dijadwalkan memulai masa penawaran awal (bookbuilding) 18 Februari 2020 - 20 Februari 2020. Kemudian berlanjut ke masa penawaran umum perdana saham pada 3 Maret 2020 - 6 Maret 2020. Dalam proses IPO, perseroan menunjuk PT KGI Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek atau underwriter.
Untuk diketahui, Makmur Berkah Amanda bergerak di bidang pengelolaan dan pembangunan kawasan industri dan pergudangan di Sidoarjo. Perseroan juga memiliki lini usaha perhotelan.
Adi menjelaskan hingga Agustus 2019, pendapatan dari segmen perhotelan mencapai 37,49 persen terhadap total pendapatan. Adapun, 32,7 persen berasal dari penjualan unit gudang, dan sisanya dari penyewaaan gudang.
“Dengan IPO ini, kami ingin lebih menggenjot bisnis recurring income kami dari pendapatan sewa gudang yang sampai saat ini masih berkontribusi lebih kecil dibandingkan dengan lini bisnis lainnya,” papar Adi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, dana hasil IPO nantinya akan digunakan sekitar 60 persen untuk mengakuisisi land bank kawasan industri di Sidoarjo dan pelunasan atas dua bidang tanah. Kemudian 30 persen diguankan untuk modal kerja pengembangan kawasan industri. Sisanya sebesar 10 persen akan dipakai untuk penyertaaan saham ke entitas anak Makmur Berkah Amanda Hotel.
Berdasarkan laporan keuangan per Agustus 2019, pendapatan perusahaan tercatat sebesar Rp66 miliar dan laba tahun berjalan sebesar Rp10 miliar. Selain itu, total aset hingga Agustus 2019 tercatat Rp716 miliar, terdiri dari liabilitas Rp209 miliar dan total ekuitas sebesar Rp507 miliar.