Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) menyambut baik rencana penerapan harga gas industri yang turun menjadi US%6 per Million British Thermal Unit (MMBTU).
Direktur Cahyaputra Asa Keramik, Juli Berliana mengatakan penurunan harga gas industri akan berdampak langsung terhadap beban produksi perseroan. Dia memastikan beban produksi akan turut lungsur bila rencana penurunan harga gas industri terealisasi.
Untuk diketahui, penurunan harga gas industri akan dimulai pada 1 April 2020 mendatang. Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.
“Dalam hal penurunan beban produksi ini perseroan pasti akan mengadakan (dan) memberikan insentif penjualan kepada para distributor agar lebih dapat meningkatkan daya saing di pasar,” ujar Juli ketika dihubungi Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).
Juli belum memberikan keterangan lebih rinci terkait dampak penurunan beban produksi terhadap kinerja pendapatan dan laba perseroan. Namun, pada tahun ini, perusahaan bersandi saham CAKK itu bakal merambah pasar ekspor.
Berdasarkan laporan keuangan CAKK per 30 September 2019, perseroan mampu mencetak pendapatan bersih sebesar Rp222,97 miliar atau tumbuh 17,40 persen.Namun, raihan pendapatan itu belum mampu menunjang perolehan laba bersih perseroan. Laba bersih CAKK tercatat Rp6,12 miliar, turun 60,87 persen dibandingkan dengan periode September 2018.