Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gas Turun, Ini Rencana Cahayaputra Keramik (CAKK)

Penurunan harga gas industri berdampak langsung terhadap biaya produksi produsen keramik.
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. Theo Lekatompessy (kiri) bersama Direktur Utama Johan Silitonga memberikan penjelasan saat RUPS di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. Theo Lekatompessy (kiri) bersama Direktur Utama Johan Silitonga memberikan penjelasan saat RUPS di Jakarta, Selasa (23/4/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten keramik PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) menyambut baik rencana penerapan harga gas industri yang turun menjadi US%6 per Million British Thermal Unit (MMBTU).

Direktur Cahyaputra Asa Keramik, Juli Berliana mengatakan penurunan harga gas industri akan berdampak langsung terhadap beban produksi perseroan. Dia  memastikan beban produksi akan turut lungsur bila rencana penurunan harga gas industri terealisasi.

Untuk diketahui, penurunan harga gas industri akan dimulai pada 1 April 2020 mendatang. Hal itu sesuai dengan Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

“Dalam hal penurunan beban produksi ini perseroan pasti akan mengadakan (dan) memberikan insentif penjualan kepada para distributor agar lebih dapat meningkatkan daya saing di pasar,” ujar Juli ketika dihubungi Bisnis.com, Selasa (4/2/2020).

Juli belum memberikan keterangan lebih rinci terkait dampak penurunan beban produksi terhadap kinerja pendapatan dan laba perseroan. Namun, pada tahun ini, perusahaan bersandi saham CAKK itu bakal merambah pasar ekspor. 

Berdasarkan laporan keuangan CAKK per 30 September 2019, perseroan mampu mencetak pendapatan bersih sebesar Rp222,97 miliar atau  tumbuh 17,40 persen.Namun, raihan pendapatan itu belum mampu menunjang perolehan laba bersih perseroan. Laba bersih CAKK tercatat Rp6,12 miliar, turun 60,87 persen dibandingkan dengan periode September 2018.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper