Bisnis.com, JAKARTA - PT Avrist Asset Management meyakini kinerja reksa dana saham akan berbalik menjadi positif, meskipun data year to date per 27 Januari 2019 masih menunjukkan penurunan 3,57 persen.
Head of Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan kinerja reksa dana saham berpeluang mengalami peningkatan, walaupun ada fluktuasi dalam jangka pendek.
Sebagai strategi manajemen risiko portofolio, Avrist AM akan fokus meracik reksa dana saham dengan memasukkan saham dengan fundamental dan valuasi yang baik. Strategi itu juga bertujuan memberikan imbal hasil yang positif dalam jangka panjang.
“Diharapkan imbal hasil jangka panjang menjadi optimal walaupun dalam jangka pendek tetap akan ada fluktuasi,” tambahnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (30/1/2020).
Di sisi lain, Farash melihat reksa dana pendapatan tetap sejauh ini sangat menjanjikan. Menurutnya, kinerja obligasi sedang sangat positif apalagi didukung dengan aliran masuk dana asing yang besar.
“Ini sejalan dengan pasar negara berkembang. Yield 10 tahun kita sudah lebih rendah dari Meksiko dan Brasil, tetapi masih lebih tinggi dari India dan Rusia,” tuturnya.
Baca Juga
Dia optimistis tingkat imbal hasil masih bisa turun kembali pada tahun ini mengingat yield surat utang pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun juga turun 1,2 bps hingga 1,62 persen pada Rabu (29/1/2020).
Hal ini ditambah faktor lainnya seperti indeks dolar AS yang juga melemah dan kesepakatan dagang fase pertama antara AS-China beberapa waktu lalu.
“Itu menjadi faktor yang mendorong inflow ke obligasi rupiah,” katanya.