Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MI Diproyeksi Borong SBN sepanjang Kuartal I/2020

Manajer investasi diproyeksi memborong instrumen surat berharga negara sepanjang kuartal I/2020 sebelum suku bunga acuan turun sehingga imbal hasil yang diterima lebih menarik.
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mencari informasi tentang obligasi di Jakarta, Rabu (17/7/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Manajer investasi diproyeksi memborong instrumen surat berharga negara sepanjang kuartal I/2020 sebelum suku bunga acuan turun sehingga imbal hasil yang diterima lebih menarik.

Kepala Riset Investasi Infovesta, Wawan Hendrayana mengatakan aksi borong surat berharga negara (SBN) yang dilakukan manajer investasi bakal terlihat sepanjang tiga bulan pertama di 2020. Alasannya, pada bulan keempat di tahun ini suku bunga acuan bakal turun.

Dengan ekspektasi tersebut, kuartal I/2020 menjadi waktu terbaik bagi manajer investasi mengoleksi SBN. Melalui pembelian SBN, return yang dihasilkan pada produk reksa dana pendapatannya menjadi lebih optimal.

Laman worldgovernmentbond mencatat imbal hasil surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun memiliki imbal hasil 6,74%.

"Proyeksi suku bunga akan turun maka di kuartal I/2020 menjadi lebih menarik untuk membeli karena kalau menunggu hingga kuartal II/2020 atau kuartal III/2020, kemungkinan yield-nya sudah turun," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (29/1/2020).

Sebelumnya, Bank Indonesia telah mengumumkan suku bunga acuan masih bertahan di 5%. Sementara itu, Wawan memproyeksi masih ada ruang penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin hingga 50 basis poin.

Dia memproyeksikan return pasar obligasi di kisaran 6% hingga 7% dengan asumsi suku bunga acuan kembali turun menyentuh level 4,5% hingga 4,75%.

“Kalau mengharap return seperti di tahun ini, enggak bisa karena tahun depan risiko SUN relatif kecil yield-nya. Di tahun ini, rata-rata [return-nya] bisa double digit. Tahun depan return-nya 6% hingga 7%,” katanya.

Sebagai gambaran, menariknya pasar SBN telah terlihat sejak lelang perdana surat utang negara (SUN) dan sukuk negara. Pada lelang perdana yang digelar pada pekan pertama dan kedua Januari, penawaran masuk pada lelang SUN mencapai Rp94,98 triliun. Lalu, penawaran masuk pada lelang sukuk menyentuh Rp59,14 triliun.

Dari data Direktorar Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) per 28 Januari 2020, total SBN beredar Rp2.781,73 triliun dengan porsi terbesar 39,15% atau Rp1.089,18 dikuasai investor asing. Sementara itu, reksa dana menggenggam 4,68% atau Rp130,27 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper