Bisnis.com, JAKARTA - PT Bahana TCW Investment Management (Bahana TCW) menargetkan dana kelolaan (asset under management/AUM) pada 2020 ini naik 7 persen—10 persen dari total dana kelolaan pada tahun lalu.
Sepanjang 2019 Bahana TCW membukukan dana kelolaan sebesar Rp48,98 triliun, naik dari 2018 sebesar Rp47,97 triliun. Dengan target pertumbuhan 7 persen – 10 persen pada 2020, perusahaan mengincar dana keloaan sekitar Rp52,41 triliun—53,88 triliun.
Sebagai salah satu strategi, Bahana TCW memperbesar porsi produk investasi alternatifnya seperti Kontrak Investasi Kolektif-Efek Berangun Aset (KIK-EBA) dan reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).
Tahun lalu, Bahana menawarkan 70 persen produk konvensional dan 30 persen produk alternatif. Adapun, pada tahun ini kontribusi produk alternatif akan ditingkatkan, sehingga proporsinya menjadi 50:50.
"[Produk alternatif meningkat] karena memang permintaannya seperti itu," ujar Direktur Marketing PT Bahana TCW Investmemnt Management, Rukmi Proborini saat ditemui usai Bahana TCW Media Forum di Jakarta, Kamis (30/1/2020).
Sementara itu, untuk produk ritel Bahana TCW akan menggenjot dana kelolaan dari reksa dana indeks pendapatan tetap Asian Bond Fund Index Bond Fund (ABF), Reksa Dana Kehati Lestari, dan Reksa Dana Primavera 99.
Baca Juga
"Reksadana index juga baru kami terbitkan. Mengacu pada index Bisnis 27," tambahnya.
Secara total Bahana TCW telah merilis 21 produk reksa dana, terdiri dari 15 reksa dana tertutup, 2 produk RDPT, KIK-EBA, reksa dana pasar uang, reksa dana saham, dan reksa sana ETF saham.