Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Stabil, Rupiah Fluktuatif Pagi Ini

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif menipis pada perdagangan pagi ini, Senin (20/1/2020).
Mata uang rupiah dan dolar AS/Reuters-Yusuf Ahmad
Mata uang rupiah dan dolar AS/Reuters-Yusuf Ahmad

Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak fluktuatif pada perdagangan pagi ini, Senin (20/1/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau bergerak melemah 9 poin atau 0,07 persen ke level Rp13.654 per dolar AS pada pukul 08.38 WIB.

Padahal, rupiah sebelumnya dibuka menguat 5 poin atau 0,04 persen ke level Rp13.640 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini. Adapun pada akhir perdagangan Jumat (17/1/2020), rupiah ditutup melemah 2 poin atau 0,01 persen ke level Rp13.645 per dolar AS.

Sementara itu, mata uang lainnya di Asia bergerak mayoritas melemah, dengan ringgit Malaysia melemah 0,06 persen pada pukul 08.33 WIB. Sebaliknya, yuan China menguat tipis 0,06 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau turun tipis 0,004 poin ke level 97,602 pada pukul 08.34 WIB.

Indeks dolar AS sebelumnya dibuka menguat 0,032 poin atau 0,03 persen ke level 97,638, setelah pada akhir perdagangan Jumat (17/1) ditutup menguat 0,286 poin atau 0,29 persen ke level 97,606.

Dilansir Reuters, dolar AS mengawali perdagangan pekan ini dengan laju yang stabil, menyusul data terbaru menunjukkan kuatnya fundamental ekonomi AS, sehingga mengurangi kemungkinan penurunan suku bunga lanjutan.

"Orang-orang hanya mencari kabar baik di seluruh dunia," kata Chris Weston, Kepala Riset di pialang Pepperstone, seperti dikutip Reuters.

"Menurut saya, sentimen yang mendorong valas pada tahun 2020, tanpa adanya divergensi bank sentral, adalah divergensi ekonomi dan tren ekonomi relatif," tambahnya.

Data pada hari Jumat menunjukkan jumlah rumah baru AS melonjak ke level tertinggi 13 tahun pada bulan Desember, dengan penjualan ritel juga meningkat dan indeks aktivitas manufaktur rebound ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper