Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan properti, PT Perintis Triniti Properti Tbk. mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia pada Rabu (15/1/2020) dengan kode saham TRIN.
Dalam initial public offering (IPO), Triniti Land melepas 648,83 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp200 per saham. Perseroan juga melaksanakan konversi mandatory convertible bond (MCB) dengan menerbitkan 444,5 juta saham.
Dengan demikian, perseroan melepas 25% dari seluruh modal disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana dan konversi MCB lewat skema IPO.
Selama masa penawaran umum perdana, saham TRIN mengalami oversubscribe sebanyak 3,17 kali dan 218 kali dari pooling.
Dalam keterangan resmi, Presiden Direktur Perintis Triniti Properti Ishak Chandra mengatakan oversubscribed terjadi karena investor banyak meminati saham perseroan.
“Besarnya animo masyarakat terhadap saham kami merupakan suatu bukti kepercayaan masyarakat terhadap Triniti Land group. Di samping itu, keberhasilan ini juga merupakan tantangan yang cukup besar bagi Triniti Land group untuk bisa bertumbuh sesuai ekspektasi dari Investor,” katanya.
Baca Juga
Melalui aksi korporasi ini, Triniti Land memeroleh dana segar sebesar Rp218,6 miliar yang terdiri atas dana masyarakat Rp129,7 miliar dan konversi MCB sebesar Rp88,9 miliar.
Sekitar 35% dari dana itu akan digunakan untuk tambahan modal kerja dan pembangunan proyek Apartemen Collins Boulevard, 35% untuk memberikan pinjaman kepada entitas anak PT Puri Triniti Batam (PTB), serta modal kerja dan pembangunan proyek Marc’s Boulevard Batam.
Sisanya, sebesar 30% akan digunakan untuk biaya pengembangan dan modal kerja perseroan yang berupa biaya operasional Perseroan.
Hingga akhir Juni 2019, TRIN memiliki total aset Rp1,7 triliun. Adapun, liabilitas dan ekuitasnya masing-masing tercatat Rp1,18 triliun dan Rp520,66 miliar.
Pada periode tersebut, emiten properti itu mengantongi pendapatan Rp131,79 miliar dan laba bersih Rp25,04 miliar.