Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triniti Land Tawarkan Harga IPO Rp200-Rp250 per Saham

Perintis Triniti Properti Ishak mengincar dana segar sekitar Rp200 miliar sampai dengan Rp250 miliar dari penawaran 1,09 miliar saham perseroan lewat IPO.
Suasana peresmian penutupan atap proyek apartemen The Smith di Alam Sutera, Tangerang, Kamis (12/12/2019). - Bisnis/Fitri Satrina Dewi
Suasana peresmian penutupan atap proyek apartemen The Smith di Alam Sutera, Tangerang, Kamis (12/12/2019). - Bisnis/Fitri Satrina Dewi

Bisnis.com, JAKARTA – Calon emiten anyar PT Perintis Triniti Properti menawarkan saham perdana di kisaran harga Rp200-Rp250 per saham dalam initial public offering (IPO).

Dalam IPO, Triniti Land berencana melepas sebanyak-banyaknya 1,09 miliar saham atau 25% dari jumlah seluruh modal yang disetor.

Presiden Direktur Perintis Triniti Properti Ishak Chandra mengatakan dari aksi menjadi perusahaan publik, perseroan mengincar dana segar sekitar Rp200 miliar sampai dengan Rp250 miliar. Menurutnya dana tersebut akan dipakai untuk mendanai modal kerja perusahaan.

Calon emiten properti itu akan menggunakan 35% hasil dana penawaran umum untuk dipijamkan kepada entitas anak untuk pembangunan proyek apartemen di Serpong sebesar 35%. Selain itu, perseroan juga akan menggunakan 35% dana tersebut untuk membangun proyek mix-used di Batam.

Sementara sisanya sebesar 30% akan digunakan untuk biaya pengembangan dan modal kerja perseroan.

“Target pasar kami adalah generasi millennial yang sedang tumbuh, kami akan menyediakan perumahan di bawah Rp900 juta untuk mengakomodir kebutuhan mereka,” katanya pada Jum’at (13/12/2019).

Selain saham, perseroan properti itu juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 437,33 juta waran seri I. Masa berlaku waran berlaku 6 bulan setelah efek diterbitkan yakni 15 Juli 2020 sampai dengan 13 Januari 2023.

Perseroan akan melakukan penawaran antara 2—8 Januari sedangkan masa pencatatan saham dan waran mulai pada 15 Januari 2020.

Director of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi sebagai penjamin efek mengatakan price earning ratio perseroan untuk 2020 sekitar 15 kali sampai 18 kali.

“Perusahaan properti lain mungkin banyak yang tertekan. Namun Triniti memiliki peluang bagus karena tahu target pasar yang ingin dia sasar,” ucapnya.

IPO ini ditangani oleh PT Royal Investium Sekuritas dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 12-18 Desember 2019, masa penawaran umum 2-8 Januari 2020, dan pencatatan saham di BEI ditargetkan pda 15 Januari 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper