Bisnis.com, JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. menawarkan kupon sebesar 4,25% untuk instrumen surat utang global senilai US$350 juta yang bakal tercatat di Bursa Singapura.
Dikutip dari keterangan resminya, Direktur Keuangan sekaligus Sekretaris Perusahaan Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan penawaran dilakukan hingga 21 Januari 2020.
Dia menyebut instrumen yang bakal diterbitkan belum mendapatkan peringkat tetapi didahulukan dari segi hak pembayaran atas seluruh utang yang tersubordinasi di masa yang akan datang dan secara efektif akan tersubordinasi dari utang yang dijamin secara khusus.
"PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. sebagai penerbit telah menetapkan penawaran surat utang dengan jumlah keseluruhan sebesar US$350 juta dengan tingkat suku bunga 4,25%," ujarnya, Selasa (14/1/2020).
Lebih lanjut, penerbitan surat utang ini akan digunakan untuk memenuhi beberapa kebutuhan. Pertama, pembayaran seluruh saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar US$300 juta atau fasilitas B.
Kedua, pembayaran sebagian saldo terutang dari fasilitas pinjaman revolving sebesar US$200 juta pada fasilitas RLF pada 2017. Ketiga, jumlah pembiayaan kembali untuk Fasilitas B dan Fasilitas RLF tahun 2017 akan tetap tersedia dan dapat dipinjam kembali.
Secara umum, per 30 September 2019, total pinjaman bruto dan kas serta setara kas milik TBIG dan entitas anaknya sebesar Rp22,86 triliun atau setara dengan US$1,61 miliar dan Rp333,36 miliar atau setara US$23,5 juta.
Per 30 September 2019, total pinjaman bruto dan kas serta setara kas yang dimiliki perusahaan masing-masing sebesar Rp23,59 triliun atau setara US$1,66 miliar dan Rp996,30 miliar atau setara US$70,2 juta.
Perhitungan tersebut telah memasukkan pelunasan obligasi bermata uang rupiah oleh perusahaan sebesar Rp628 miliar atau sekira US$44,3 juta dan pinjaman perseroan yang timbul sejak 30 September 2019 sampai 13 Januari 2020.