Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin (13/1/2020), sejalan dengan berlanjutnya penguatan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan IHSG dibuka dengan kenaikan 0,21 persen atau 12,97 poin di level 6.287,91. Kemudian pada pukul 09.05 WIB, indeks bergerak ke level 6.289,11 dengan penguatan 0,23 persen atau 14,17 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat (10/1/2020), IHSG mampu menutup pergerakannya di zona hijau yakni level 6.274,94 meskipun dengan kenaikan hanya 0,01 persen atau 0,45 poin.
Delapan dari sembilan sektor terpantau bergerak positif pada Senin (13/1) pagi, dipimpin sektor tambang (+1,02 persen) dan aneka industri (+0,37 persen). Satu-satunya sektor yang bergerak negatif adalah properti (-0,09 persen).
Adapun sebanyak 26 saham menguat, 3 saham melemah, dan 644 saham stagnan dari 673 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing naik 0,45 persen dan 0,50 persen menjadi pendorong utama atas penguatan IHSG.
Baca Juga
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 lanjut menguat 0,23 persen atau 1,26 poin ke level 560,91 pada pukul 09.06 WIB, setelah ditutup dengan kenaikan 0,08 persen atau 0,45 poin di posisi 559,64 pada Jumat (10/1).
Sementara itu, nilai tukar rupiah terpantau lanjut menguat 65 poin atau 0,47 persen ke level Rp13.707 per dolar AS pukul 09.05 WIB, menuju penguatan hari ketiga berturut-turut sejak perdagangan 9 Januari.
Tim riset Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG akan menguat terbatas pada perdagangan hari ini saat investor menantikan kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan China.
Pada perdagangan pagi ini (13/1), bursa saham Asia bergerak variatif, dengan indeks Kospi Korea Selatan dan Hang Seng Hong Kong masing-masing naik 0,43 persen dan 0,17 persen.
Sebaliknya, di China, indeks saham Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing terkoreksi 0,39 persen dan 0,15 persen.
“Pasar masih menunggu rencana dari AS dan China dalam menandatangani kesepakatan dagang fase 1 yang rencananya akan dilaksanakan pada 15 Januari 2020,” papar Samuel Sekurita dalam publikasi risetnya.
Dalam kesepakatan dagang fase I, Presiden Donald Trump mengatakan bahwa bea masuk sebesar 15 persen terhadap produk impor asal China senilai US$120 miliar nantinya akan dipangkas menjadi 7,5 persen saja sebagai bagian dari kesepakatan dagang tahap satu.
Di sisi lain, Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG akan kembali bergerak menguat dalam perdagangan hari ini.
Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan masih terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance.
“Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif,” tutur Nafan melalui riset hariannya.