Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berjuang mempertahankan penguatannya pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (27/12/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG naik hanya 0,01 persen atau 0,4 poin ke level 6.319,85 pada akhir sesi I dari level penutupan sebelumnya.
Pada perdagangan Kamis (26/12/2019), sesi perdagangan pertama pascalibur Natal, IHSG menutup pergerakannya di level 6.319,44 dengan penguatan 0,21 persen atau 13,53 poin, reli hari ketiga berturut-turut sejak Jumat (20/12/2019).
Padahal, pergerakan indeks sempat menguat hingga ke level 6.337 setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03 persen atau 2,13 poin di posisi 6.321,57 pada Jumat (27/12) pagi. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.318,61 – 6.337,34.
Lima dari sembilan sektor menetap di zona hijau pada akhir sesi I, dipimpin pertanian (+1,99 persen) dan barang konsumen (+0,35 persen). Empat sektor lainnya parkir di zona merah, dipimpin properti (-0,53 persen).
Sebanyak 184 saham menguat, 182 saham melemah, dan 305 saham stagnan dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Baca Juga
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) yang masing-masing naik 0,45 persen dan 0,94 persen menjadi pendorong utama kenaikan IHSG pada akhir sesi I.
Di sisi lain, penurunan harga saham PT Maha Properti Indonesia Tbk. (MPRO) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) masing-masing sebesar 20,23 persen dan 0,64 persen menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya kenaikan IHSG.
Namun, IHSG diproyeksikan masih akan mampu mempertahankan penguatannya hingga akhir pekan terakhir jelang tahun baru 2020.
“Berdasarkan indikator, MACD, Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal positif,” terang Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta.
Pada perdagangan Kamis (26/1/2019), IHSG berhasil ditutup menguat 0,21 persen di level 6.319,44. Support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.283,60 hingga 6.239,00.
Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.348,31 hingga 6.404,58.
Berbeda dengan Binaartha Sekuritas, Reliance Sekuritas menyebutkan secara teknikal IHSG menggagalkan pola hanging man dari candlestick pattern dengan menguat mengapai target resistance dan upper bollinger bands di level 6.350.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan indikator stochastic dan RSI memberikan sinyal kejenuhan dengan pola pergerakan yang telah memasuki pergerakan maupun momentumnya bergerak pada jenuh beli.
"Sehingga kami perkirakan IHSG kembali bergerak tertahan cenderung melemah dengan support resistance 6.265-6.350," demikian menurut riset hariannya.
Seiring dengan pergerakan IHSG, indeks Bisnis-27 turun tipis 0,02 persen atau 0,12 poin ke level 559,19, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index turun 0,08 persen atau 0,56 poin ke posisi 703,22 pada akhir sesi I.