Bisnis.com, JAKARTA – PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. berencana melakukan penerbitan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue dengan jumlah sebanyak-banyaknya 7,17 miliar saham dan nilai nominal Rp200 per saham.
Atas rencana tersebut, emiten bersandi saham TPIA itu akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada 5 Februari 2020 untuk meminta persetujuan pemegang saham.
Lantas, seberapa besar PT Barito Pacific Tbk. bakal menyerap right issue TPIA?
Barito Pacific merupakan induk usaha dari PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Emiten bersandi saham BRPT itu, menggenggam kepemilikan saham sebesar 41,51% per 30 September 2019.
Investor Relation Barito Pacific Allan Alcazar menyampaikan perseroan sepenuhnya mendukung atas rencana anak usaha menggelar right issue. Aksi korporasi tersebut sebagai salah satu strategi Chandra Asri untuk pendanaan proyek CAP2.
Lebih lanjut, rencana penerbitan saham baru akan ditawarkan kepada pemegang saham saat pelaksanaan right issue. Meski begitu, pihaknya belum dapat menyampaikan jumlah alokasi dana yang disiapkan perseroan untuk menyerap right issue TPIA.
Baca Juga
Sebab, kata dia, rencana tersebut masih harus mendapat persetujuan pemegang saham melalui RUPSLB pada Februari mendatang. Selanjutnya, akan diketahui jumlah saham baru yang diterbitkan dan harga pelaksanaannya.
“BRPT fully support terhadap right issue TPIA,” terangnya pada Kamis (26/12/2019).
Sebagai informasi, proyek CAP2 menyerap investasi senilai US$5 miliar atau setara Rp69,91 triliun (dengan asumsi kurs Rp13.982 per dollar AS). Selain right issue, Chandra Asri tengah dalam tahap akhir seleksi investor strategis untuk mendanai proyek CAP2.