Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG & Rupiah Kompak Ditutup Menguat Pascalibur Natal

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang reli penguatannya sekaligus memperbarui level penutupan tertinggi sejak 24 Oktober.
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawati berkomunikasi di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (3/7/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil memperpanjang reli penguatannya sekaligus memperbarui level penutupan tertinggi sejak 24 Oktober.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (26/12/2019), pergerakan IHSG ditutup di level 6.319,44 dengan penguatan 0,21 persen atau 13,53 poin dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan terakhir sebelum libur Natal, Senin (23/12/2019), IHSG menutup pergerakannya di level 6.305,91 dengan kenaikan 0,34 persen atau 21,54 poin, reli hari kedua berturut-turut.

Sebelum melanjutkan relinya untuk hari ketiga, indeks sempat tergelincir ke zona merah dengan dibuka turun tipis 0,05 persen atau 2,85 poin di posisi 6.303,06 pada Kamis (26/12) pagi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak fluktuatif di level 6.303,06 – 6.326,27.

Tujuh dari sembilan sektor berakhir di zona hijau, dipimpin pertanian (+3,24 persen) dan perdagangan (+0,71 persen). Adapun sektor aneka industri dan infrastruktur masing-masing turun 0,29 persen dan 0,14 persen.

Dari 671 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, sebanyak 220 saham menguat, 87 saham melemah, dan 264 saham stagnan.

Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,92 persen dan 0,97 persen menjadi pendorong utama penguatan IHSG.

Menurut tim riset Samuel Sekuritas Indonesia, pergerakan positif IHSG pada perdagangan hari ini didukung oleh efek window dressing menjelang akhir tahun.

“Dengan 3 hari  trading menutup tahun 2019, kami perkirakan investor akan memanfaatkan kesempatan window dressing,” tulis Samuel Sekuritas dalam publikasi risetnya.

Bersama IHSG, indeks saham lainnya di Asia mayoritas turut tampak berakhir di zona hijau di tengah ekspektasi membaiknya hubungan dagang Amerika Serikat-China dan kebangkitan pertumbuhan global pada tahun 2020.

Indeks Nikkei 225 dan Topix Jepang masing-masing ditutup menguat 0,57 persen dan 0,60 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,36 persen.

Adapun di China, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing berakhir menanjak 0,85 persen dan 0,88 persen.

Investor saat ini tengah menantikan datangnya bulan Januari, ketika pemerintah AS dan China akan menyempurnakan perjanjian perdagangan fase satu mereka.

Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya dan Presiden China Xi Jinping akan menandatangani kesepakatan dagang tahap awal pada Januari 2020.

Menurut Trump, kesepakatan itu telah rampung dan kedua negara sepakat melakukan penandatanganan dengan segera.

Sementara itu, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer menuturkan kedua negara akan melakukan penandatanganan kesepakatan dagang fase satu itu pada pekan pertama Januari.

“Ekspansi neraca bank sentral tahun ini memberikan banjir likuiditas bagi investor institusi,” tulis Stephen Innes, kepala strategi pasar Asia di Axitrader, dalam sebuah catatan, seperti dilansir dari Bloomberg.

"Ketika Anda menggabungkan uang tunai ini dengan kemungkinan bangkitnya ekonomi dari pembalikan tariff [AS-China], itu memberi alasan yang lebih masuk akal untuk memiliki aset berisiko,” paparnya.

Seiring dengan penguatan IHSG, nilai tukar rupiah menguat 21 poin atau 0,15 persen dan berakhir di level Rp13.958 per dolar AS pada perdagangan hari ini, setelah berakhir melemah tipis 1 poin di posisi 13.979 pada Senin (23/12/2019).

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

Kenaikan (persen)

UNVR  

+1,92

BMRI

+0,97

TAMU

+20,59

EMTK

+8,70

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

Penurunan (persen)

BBRI

-0,90

HMSP

-0,93

TLKM

-0,50

FREN

-4,86

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper