Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2019: Pendapatan Chandra Asri (TPIA) Turun 29,38 Persen

Kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. masih tertekan hingga September 2019.
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya
Pekerja beraktivitas di proyek pembangunan pabrik Polyethylene (PE) baru berkapasitas 400.000 ton per tahun di kompleks petrokimia terpadu PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (CAP), Cilegon, Banten, Selasa, (18/6/2019)./Bisnis-Triawanda Tirta Aditya

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. masih tertekan hingga kuartal III/2019, ditunjukkan dengan turunnya pendapatan dan laba bersih yang diperoleh.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Senin (23/12/2019), perusahaan petrokimia tersebut melaporkan pendapatan bersih senilai US$1,39 miliar per 30 September 2019. Perolehan tersebut turun 29,28 persen dibandingkan dengan pendapatan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar US$1,96 miliar.

Pendapatan sebelum eliminasi berasal dari segmen olefin senilai US$476,07 juta, polyolefin senilai US$644,9 juta, styrene monomer senilai US$285,99 juta, dan butadiene senilai US$133,61 juta, dan sewa tangki dan dermaga senilai US$7,65 juta. 

Perseroan mencatatkan penyusutan beban pokok pendapatan sebesar 24,53 persen secara tahunan menjadi US$1,22 miliar. Sehingga, laba kotornya menjadi US$167,31 juta atau merosot 51,54 persen secara tahunan.

Perseroan juga mencatatkan kenaikan beban keuangan sekitar 10,64 persen secara tahunan menjadi US$42,1 juta. Sementara itu, rugi kurs mata uang asing dapat ditekan 84,99 persen menjadi US$2,71 juta.

Dengan menciutnya pendapatan dan naiknya pos beban, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk melorot 81,48 persen, dari US$169,85 juta per kuartal III/2018 menjadi US$31,46 juta per kuartal III/2019.

Di sisi aset, emiten bersandi saham TPIA ini memiliki aset senilai US$3,18 miliar per 30 September 2019, sedikit lebih tinggi dari total aset per 31 Desember 2018, yang senilai US$3,17 miliar. Adapun nilai liabilitas yang dimiliki sebesar US$1,40 miliar dan ekuitas US$1,78 miliar.

Pada awal perdagangan Senin (23/12), tepatnya pukul 10.05 WIB, saham TPIA melemah 1,19 persen ke level Rp10.400. Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp185,47 triliun. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper