Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham eropa melemah pada perdagangan Rabu (18/12/2019) di tengah kekhawatiran atas potensi hard-Brexit, sementara penguatan di sektor-sektor defensif membatasi penurunan.
Sebagian besar bursa regional berada di sekitar posisi terendah yang disentuh pada hari Selasa, ketika Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menetapkan tenggat waktu pada Desember 2020 untuk mencapai kesepakatan perdagangan baru atas keluarnya Inggris dari Uni Eropa.
Meskipun kemenangan partai konservatif yang menggembirakan di Inggris dan de-eskalasi ketegangan perdagangan AS-China telah mendorong saham ke rekor tertinggi awal pekan ini, kekhawatiran Brexit dapat terjadi tanpa kesepakatan membuat investor mengambil sikap yang lebih defensif.
"Apa yang kami coba untuk seimbangkan di sini adalah kemungkinan Brexit keras versus proses kesepakatan Brexit yang memakan daktu lama. Itulah pertanyaan yang benar-benar ditanyakan pasar pada diri mereka saat ini," kata Aneeka Gupta, associate director of research di WisdomTree, seperti dikutip Reuters.
"Fakta bahwa Johnson ingin keluar dan tidak akan ada periode perpanjangan, investor kembali memperkirakan kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan," lanjutnya.
Indeks Stoxx Europe 600 ditutup melemah 0,13 persen. Sub-indeks produsen mobil mencatat kinerja terburuk, dengan Continental AG dan Compagnie Generale des Etablissements Michelin SCA memimpin penurunan.
Baca Juga
Saham-saham Inggris yang berfokus di dalam negeri sedikit memperpanjang kerugian sejak Selasa yang telah menjadi hari terburuk mereka dalam lebih dari dua bulan terakhir.
Di sisi lain, sektor defensif seperti barang konsumsi memimpin kenaikan. Saham terkait minyak dan gas juga menguat karena naiknya harga minyak.
Saham-saham blue-chip yang bergantung pada ekspor di Inggris naik didukung oleh pelemahan poundsterling, yang telah berbalik dari zona hijau sejak kemenangan pemilihan Johnson minggu lalu.
Saham Volvo AB naik 3,6 persen setelah Isuzu Motors Jepang setuju untuk membeli bisnis UD Trucks Volvo dan bekerja sama dengan Volvo untuk memangkas biaya dan mengembangkan teknologi listrik dan mobil otonom.